SUBANG-Harga kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan harga. Termasuk harga cabai rawit (Cengek) yang kini tembus di harga Rp90.000 per kilogram.
Seperti yang terpantau di Pasar Terminal Subang, harga cabai rawit lebih tinggi dibandingkan dengan harga daging kerbau. Harga daging kerbau hanya Rp80.000 per kilogram.
Sedangkan harga cabai merah kriting Rp70.000 per kilogram, dan cabai merah besar Rp75.000 per kilogram.
Pedagang sayuran Pasar Terminal Subang Alamsyah (43) mengatakan harga cabai rawit lebih mahal dibandingkan harga daging kerbau, dimana harga cabai rawit saat ini mencapai Rp90.000.
Baca Juga:BTN Komitmen Dukung Gerakan Anti Pencucian UangWarga Nagreg Perbaiki TPT secara Swadaya
“Harga daging kerbau saja perkilo cuma 80 ribuan, ini cengek sampai 90 ribu harganya,” ujar Alamsyah kepada Pasundan Ekspres, Senin (6/6).
Dia mengaku banyak pelanggan yang mengeluh lantaran melambungnya harga cabai rawit. Apalagi dibandingkan dengan harga cabai lain.”Mereka juga mengeluh, gak jarang juga protes karena naik harganya terlalu tinggi,” ungkapnya.
Kenaikan harga cabai dikeluhkan juga oleh pedagang nasi warteg Mak Iyah (44). Untuk mensiasati mahalnya harga cabai, dirinya kerap menambahkan sambal dengan lada.
“Harga cabai naik terus. Untuk sambal supaya tetap pedas kita campur dengan lada. Kalo gak diakalin begini ya harus gimana lagi,” ujar Iyah.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Subang, Lita Pelitiani membenarkan harga cabai yang terus naik. Namun pihaknya tetap melakukan pengecekan ke sejumlah pasar untuk memastikan ketersediaan stok cabai.
“Masyarakat jangan resah karena stok cabai selalu ada. Memang meski harga nya akhir-akhir ini cukup mahal,” kata Lita.
Dia menjelaskan penyebab naiknya harga cabai, diantaranya masih minim petani cabai di Kabupaten Subang. Sehingga pasokan masih bergantung kepada petani cabai dari daerah lain, seperti daerah Bandung dan Jawa.
Baca Juga:Biadab! Empat Pria Cabuli Anak SD Selama 6 Tahun di Padalarang, Korban Diiming-imingi Uang hingga AncamanTahan Air Mata saat Tazkiyah, Hengki Kurniawan: Doa Terbaik Untuk Almarhum Eril
“Stok cabai kita masih bergantung pada petani di luar daerah,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, faktor cuaca yang tidak menentu yang mengakibatkan kualitas cabai menjadi buruk. Sehingga harga jual pun semakin tinggi yang tidak sebanding dengan jumlah permintaan yang cukup tinggi.
“Cuaca belakangan ini tidak menentu, ini berpengaruh pada kualitas tanaman cabai,” pungkasnya.(ygo/sep)