1.807 Sapi di Kabupaten Bandung Diduga Terinfeksi PMK

WABAH: Sapi perah di Pangalengan mati diduga terinfeksi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku. IST
WABAH: Sapi perah di Pangalengan mati diduga terinfeksi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku. IST
0 Komentar

BANDUNG–Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) rupanya sudah menyerang Kabupaten Bandung. Di Pangalengan, terdeteksi ada 1807 ekor sapi yang diduga terinfeksi. Data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat menyebutkan, saat ini wabah PMK di wilayah Jabar, sudah menyerang hewan ternak berjenis sapi perah.

Menurut Kepala DKPP Provinsi Jawa Barat, Arifin Soedjana mengungkapkan, sapi perah yang terpapar PMK di wilayah Jabar, berasal dari Jawa tengah dan Jawa Timur.

“Jadi memang sifat PMK ini penularannya cukup masif diantara ternak. Kemudian yang kedua, manusia sebagai media bisa cepat menularkan bisa dari baju, dari wadah,” ucapnya saat dihubungi, Senin (6/6).

Baca Juga:PPDB Jawa Barat Tahun 2022 Diharapkan Berjalan Transparan dan BersihSonya Fatmala Soroti Transaksi Jual Beli Atlet di Kabupaten Bandung Barat

Arifin juga mengatakan, terkait kasus di Pangalengan, rata-rata hewan yang terkena PMK adalah terduga atau biasa disebut suspek.

“Jadi kalau disebutkan ada seribu, berdasarkan laporan dari Kabupaten Bandung, untuk sapi perah sudah ada yang terduga sekitar 1807 ekor. Jadi karena sentranya ada di KPBS, jadi yang seribunya dari KPBS,” ujarnya.

Sehingga untuk total keseluruhan, Arifin menyebutkan hingga saat ini telah ada sekitar 7.000 hewan ternak seperti sapi perah yang terpapar PMK di wilayah Jawa Barat.

“Kalau untuk kematian di Jawa Barat 107 yang mati itu ada sapi potong ada sapi perah. Kemudian yang dipotong bersyarat ada 116, jadi kalau dijumlah ada 223 yang mati. Dan, Jawa Barat itu yang terkena PMK sekitar 7 ribuan. Kita datanya dari sistem informasi kesehatan nasional,” imbuhnya.

Guna mengantisipasi penyebaran PMK semakin meluas, apalagi menjelang Idul Adha. Arifin menuturkan bahwa DKPP Provinsi Jawa Barat sudah melakukan koordinasi dengan Kabupaten Kota.

“Kita sudah lakukan koordinasi dengan Kabupaten Kota. Satgas sudah bekerja, bantuan obat dan vitamin sudah disampaikan. Peralatan APD, lain-lain juga sudah,” katanya.

“Kemudian, khusus menjelang Idul Adha ada fatwa MUI pusat. Itu sudah mengatur dan kita akan tindaklanjuti melalui Rapat koordinasi. Dengan Kemenag, MUI dan Dinas Peternakan Kabupaten Kota se Jawa Barat pada hari Rabu nanti,” pungkasnya.(je/sep)

 

0 Komentar