Lapas Purwakarta Asah Produktifitas Warga Binaan dengan Bekali Pelatihan Sablon

Lapas Purwakarta Asah Produktifitas Warga Binaan dengan Bekali Pelatihan Sablon
Petugas Lapas Kelas IIB Purwakarta menunjukkan produk sablon karya warga binaan pemasyarakatanPetugas Lapas Kelas IIB Purwakarta menunjukkan produk sablon karya warga binaan pemasyarakatan
0 Komentar

PURWAKARTA-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Purwakarta berupaya menggali potensi yang dimiliki para warga binaan pemasyarakatan (WBP). Berbagai pelatihan guna mengasah kreativitas para WBP pun terus dilakukan lapas yang berlokasi di Jalan Mr. Dr. Kusuma Atmaja No. 14, Purwakarta ini.

Di antaranya adalah pelatihan keterampilan sablon manual bagi para WBP. Pelatihan ini bertujuan mencetak WBP yang terampil, sehingga saat bebas nanti para WBP memiliki keahlian dalam bidang sablon. Kepala Lapas Kelas IIB Purwakarta, Sopiana mengatakan, program ini dapat menjadi bekal para WBP bilamana bebas nanti.

“Pelatihan ini menjadi bagian hak-hak para WBP yang harus dipenuhi. Yaitu mengikuti pembinaan kemandirian selama mereka menjalani masa pidana di Lapas Purwakarta,” ucap Sopiana kepada wartawan, Rabu (8/6).

Baca Juga:Menko Airlangga: Pengusaha Nahdliyin Memiliki Peran Sangat Strategis untuk Menjadi Motor Penggerak Ekonomi Nasional Maupun di Tingkat GlobalBank Dunia Ungkap Ekonomi Indonesia Mampu Beradaptasi di Tengah Risiko Global

Kalapas menambahkan, pihaknya terus berupaya menciptakan WBP yang kreatif dan produktif agar setelah selesai menjalani masa pidana, para WBP ini mempunyai kemampuan untuk bekal hidup di lingkungan masyarakat.

“Sablon ini merupakan sebuah peluang bisnis yang bagus yang mampu dilakukan warga binaan di luar kelak setelah bebas,” ucapnya.

Sopiana mengungkapkan, selain karena prosesnya yang mudah dilakukan, target pasarnya juga sangat terbuka lebar. Sehingga, keterampilan sablon ini menjadi salah satu program pembinaan unggulan untuk WBP.

“Banyak sekali kalangan yang membutuhkan layanan digital printing di era modern ini. Mulai dari individu, perusahaan, lembaga, instansi, hingga komunitas dapat dijadikan sebagai pangsapasar,” ucapnya.

Sopiana berharap agar para WBP  mengikuti kegiatan pembinaan kemandirian ini dengan sungguh-sungguh, karena dapat menjadi bekal ketika kembali ke masyarakat.

0 Komentar