BANDUNG-Menjelang Hari Raya Idul Adha, masyarakat diingatkan agar tidak tergiur dengan hewan kurban yang harganya murah di tengah maraknya kasus penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Saya meminta masyarakat jangan mentang-mentang harga murah, terus yang menjualnya dari saudara, tetangga atau teman lalu dibeli,” kata Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, kemarin.
Uu mengimbau, sebelum transaksi, sebaiknya masyarakat juga mengecek serta memastikan terlebih dahulu hewan ternak dalam keadaan sehat. Sebab jika daging hewan yang terjangkit PMK dikonsumsi bisa berbahaya.
Baca Juga:Destinasi Wisata Kolam Renang Citapen Subang, Berubah Nama Menjadi SamparanInilah Pengakuan Terbaru Mayang Perihal Review Produk Kecantikan, Tan Skin, Ternyata…
“Jika dagingnya dimakan sama manusia bisa berbahaya, nanti penyakitnya bisa kena kita,” tuturnya.
Untuk stok kebutuhan Idul Adha, Uu menyebutkan, berdasarkan pantauannya masih kurang. Beberapa kandang yang biasanya dipenuhi hewan, tetapi saat ini hanya diisi sekitar tiga ekor sapi saja.
“Kemarin saya lihat beberapa kandang yang biasa isinya 400 tapi hanya ada tiga ekor, cuma sekian ekor. Makanya kita diminta peternak ada solusi lain karena sekarang itu sedang mupuk artos (uang), kemarin saja satu kandang sudah didatangi 100 pembeli yang hewannya akan dijual lagi, dijajakan pinggir jalan, belum panitia-panitia kurban,” ujarnya.
Untuk mencegah adanya hewan ternak terjangkit PMK, Pemprov Jabar sudah mengeluarkan aturan salah satunya hewan sapi atau kerbau yang dijual wajib memiliki sertifikat kesehatan lulus uji.
“Hewan yang datang (dari luar daerah) harus dites kesehatan, kemudian di pos perbatasan harus distop dan dilihat dulu,” ucap Uu.(Eko/sep)