Dijelaskan Udin, penyerapan tenaga kerja laki-laki di industri Kabupaten Subang sangat susah. Diharapkan melalui program tersebut, maka pengangguran laki-laki bisa terminimalisir. Terlebih lagi penghasilan berkeja di Negara Jepang juga sangat besar. “Ini juga meminimalisir pengangguran di Subang, teruatama laki-laki yang susah terserap di industri,” katanya.
Sementara itu Kepala UPTD BLK Kabupaten Subang, Ucu Kuswandi mengatakan mengenai program pemagangan dan SSW, Disnakertrans akan bekerjasama dengan LPK yang ada di Kabupaten Subang, guna menyiapkan tenaga instruktur Bahasa Jepang. “Untuk tempat LAB Bahasa tersedia di BLK Subang, berikut dengan alat-alatnya,” katanya.
Selain itu, Ucu menambahkan, pelatihan pun tidak bisa sembarangan, karena harus mengenal budaya dan kultur Negara Jepang. Maka harus dilakukan pelatihan dan penggemblengan attitude untuk para peserta magang. “Pastinya dan membutuhkan waktu sekitar sebulan untuk yang seperti ini,” katanya.(ygo/vry)