SUBANG – Presdir PT PPI (Pelabuhan Patimban Internasional) Fuad Rizal mengungkapkan, saat ini yang penting dilakukan oleh Pemda Subang adalah bagaimana caranya menarik investor untuk membangun kawasan industri di Subang.
“Kan Pelabuhannya sudah ada, kalau buat kawasan industri di dekat pelabuhan, pasti kan ongkos logistiknya jauh lebih murah,” katanya.
Pelabuhan ini, kata Fuad, kuncinya hanya dua, alat yang efisien, dan cara kerja yang efisien juga. sehingga proses kegiatan bongkar muat waktunya bisa cepat, pemilik barang dan kapal tidak menunggu lama.
Baca Juga:Respon Penanganan Pandemi Covid-19 hingga Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Menjadi Arahan Menko Airlangga dalam Rapat Koordinasi dengan Penjabat Kepala DaerahPNM Latih Nasabah Ultra Mikro Dapatkan NIB
“Maka kita juga sedang cari patner oprator untuk yang bisa begitu, karena kita Pelabuhan baru yang ekosistemnya itu baru akan dimulai, kalau kita bisa lebih efisien cara kerjanya dan kompetitif, apalagi lokasinya strategis itu saya yakin kita bisa tumbuh cepat,” katanya lagi.
Dia juga mengungkapkan jika dalam satu bulan ada sekitar 13.000 unit kendaraan yang diekspor melalui Pelabuhan Patimban.
Hal tersebut disampaikan Fuad saat ditemui Pasundan Ekspres pada Kamis (16/6). Dia juga menyebut bahwa oprasional Pelabuhan Patimban sampai sekarang 90 persen masih berkutat dalam ekspor inpor kendaraan saja.
“10 persennya alat berat, memang masih sektor otomotif saja, 2024 kita targetkan untuk terminal peti kemas bisa rampung,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu juga Fuad memaparkan jika aktivitas di pelabuhan Patimban tidak berbeda dengan pelabuhan lain yang ada di Indonesia.
Hanya saja dengan dibangunnya Pelabuhan Patimban ini bertujuan untuk mendekatkan ke kawasan industri saja.
“Setiap kapal itu sebenarnya kan bisa datang ke pelabuhan mana saja, jika ada pelabuhan yang lebih dekat ke kawasan industri itu kan bisa langsung menekan biaya produksi,” katanya lagi. (idr)