Health – Bukan hanya obat batuk, permen pelega tenggorokan juga dapat dipakai untuk mengatasi batuk ataupun sakit tenggorokan.
Permen ini biasanya mengandung bahan aktif tertentu dan menghadirkan sensasi dingin yang nyaman.
Meskipun aman dan kerap kali dijual bebas, kamu juga tetap harus memperhatikan apa saja yang ada di dalamnya dan cara mengonsumsinya agar terhindar dari efek samping.
Apa saja kandungan, manfaat, hingga aturan minum yang benar?
Baca Juga:Wajib Dicoba! Begini Tips Belajar Mobil Manual untuk WanitaMembanggakan! Film Animasi Buatan Indonesia “The Beachbuds” dibeli Warner Bros
Sering Konsumsi Permen Pelega Tenggorokan? Berikut Dosis yang Tepat dan Efek Sampingnya
Manfaat konsumsi permen pelega tenggorokan saat batuk
Seperti namanya, permen pelega tenggorokan bermanfaat untuk melegakan sakit tenggorokan atau batuk kering.
Tetapi, permen isap ini tidak mempunyai fungsi untuk benar-benar menyembuhkan.
Berikut adalah beberapa keadaan yang dapat diringankan dengan mengisap permen lozenges:
- Batuk kering
- Gejala sakit tenggorokan
- Radang tenggorokan
- Radang mulut ringan
- Iritasi tenggorokan ringan yang hanya terjadi sesekali
- Batuk karena pilek
Cara kerjanya adalah dengan memberikan efek dingin, meningkatkan air liur di mulut, serta meminimalisir refleks batuk yang terjadi terus-menerus.
Dosis permen pelega tenggorokan yang tepat
Mayoritas, lozenges diminum dengan cara diisap dan membiarkannya sampai larut. Kamu sebaiknya membaca dan mengikuti aturan pakai yang tertulis di kemasan produk sebelum mengonsumsi lozenges.
Beberapa permen pelega tenggorokan mungkin harus digunakan sesuai dengan resep dokter karena bisa saja mengandung antibiotik ringan. Itu sebabnya, pastikan kamu juga meminum sesuai kondisi Anda dan mengikuti anjuran dokter.:
- Biarkan permen larut secara perlahan di mulut, lalu telan cairannya bersama air liur.
- Jangan mengunyah atau langsung menelannya utuh.
- Dosis orang dewasa atau anak di atas 12 tahun, biasanya 2 tablet isap setiap 4 jam. Namun, jangan melebihi 12 tablet isap dalam 24 jam.
- Apabila dosis terlewat, tak perlu menggantinya dan kembali ke waktu normal.
- Hindari mengonsumsi dua dosis lozenges dalam waktu yang sama.
Namun apabila sakit tenggorokan berlangsung lebih dari dua hari atau berlangsung lebih dari tujuh hari, serta terdapat gejala lainnya, seperti demam, sakit kepala, ruam, mual, dan muntah, segera konsultasikan kembali ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. (shtq/yni)