Nasional – Kominfo menulis himbauan setelah maraknya kabar tarik tunai lewat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) akan dilarang jika belum vaksin.
Kabar tersebut diketahui berasal dari unggahan pada akun Facebook yang bernama Robyn Hood dan Alexander Zheng
Pada akun Robyn Hood menuliskan sebuah caption yang berisikan bahwa pada 2025 mendatang Indonesia akan menyamai Malaysia soal tarik tunai lewat ATM bakal dilarang jika belum vaksin.
Baca Juga:Hotman Paris Blak-blakan soal Kasus Holywings, Begini UngkapnyaSimak! Mensos Bocorkan Tips Agar Usaha Kecil Raup Keuntungan Besar
“Jebakan Dajjal..Malaysia Tahun 2025 sdh mulai di berlakukan,Indonesia Menyusul..Tidak Di Vaksin Tidak Bisa Menarik Tunai Uang Di ATM,” tulis Robyn Hood, 13 Juni 2022.
Sedang Viral! Bagi yang Belum Vaksin Dilarang Tarik Tunai di ATM, Kominfo Angkat Bicara
Sementara akun Alexander Zheng hanya menuliskan caption; “Microchip di Malaysia dari Dajjal/Antichrist,” tulisnya, 22 Juni 2022.
Percakapan yang berada dalam video yang diunggah oleh dua akun ini turut menyebut nama Menteri Dalam Negeri Malaysia Hamzah Zainudin.
“Kerajaan Malaysia: michrochip pada 2025. Hamzah Zainuddin, tengah menyediakan rakyat untuk di-cip,” isi teks pada video.
“Dan akan dimulakan pada 2024 & siap sepenuhnya pada 2025,” lanjut isi teks dalam video itu.
Kabar tersebut diunggah oleh dua akun tersebut sudah tersebar luas dan menyebabkan keresahan masyarakat.
Lalu apakah kabar tersebut benar atau hoax?
Dikutip dari situs kominfo, tak ada data dan keterangan valid dari pernyataan Menteri Dalam Negeri Malaysia Hamzah Zainudin yang saat ini sedang mempersiapkan microchip pada tahun 2025.
Baca Juga:Hati-hati! Kasus Covid-19 Kembali Naik, Menkes Tetapkan PPKM Level 1TK dan MD Azzahror Bentuk Karakter Siswa
Sementara Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan menegaskan bahwa informasi yang mengungkapkan masyarakat yang belum divaksin tidak akan bisa menarik uang tunai di ATM jelas sangat tidak benar.
Dimasa pandemi Covid-19, pembahasan microchip kerap hadir di tengah masyarakat dunia.
Diprediksi rumor tersebut muncul karena punya tujuan, yakni untuk mempercepat proses vaksinasi masyarakat.
Sehingga Junanto memberikan informasi agar setiap masyarakat tidak mudah percaya dan melakukan pemeriksaan ulang apabila mendapat informasi tersebut.
Dengan begitu dapat dipastikan bahwa isu menarasikan tersebut adalah tidak benar. (fin/yni)