SUBANG-Kepala Dinas Periwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Subang, Tatang Supriyatna mengungkapkan persiapan Kabupaten Subang sebagai Tuan Rumah Porprov Jawa Barat tahun ini. Dia menyebut, Subang menjadi Tuan Rumah Porprov berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Barat, pada April 2022, bersama Kabupaten Bandung Barat, dan Ciamis.
“Kalau dihitung dari sekarang ada sekitar 5 bulan lagi untuk diselenggarakannya Porprov 2022 ini,” jelasnya.
Tatang mengklaim, persiapan oleh Pemerintah Kabupaten Subang sejak jauh hari sudah dilakukan. Baik secara administrasi atau persiapan lainnya. Menurutnya, pada gelaran Porprov ini, Subang bukan saja berlaku sebagai tuan rumah, melainkan juga mengirimkan kontingen atau atlet untuk bertanding.
Baca Juga:637 Ekor Sapi di Subang Terjangkit PMK, 200 Ekor SembuhRidwan Kamil Imbau Kepala Daerah Tindak Tegas Holywings
“Bahkan itu juga kita persiapakan. Jadi, dalam persiapan itu, ada yang sifatnya kita menyiapkan kontingen, satu sisi juga sebagai tuan rumah,” katanya.
Saat ditanyai soal venue penyelenggaraan, Tatang menjawab, sepenuhnya venue akan mengutamakan sewa, sedangkan untuk sisanya memanfaatkan tempat yang ada untuk direnovasi. “Ada yang membangun tapi sudah dibangun oleh pihak ketiga. Kemudian kita tetap akan sewa, seperti Paralayang di Bukit Nyomot dan yang Cabor yang digelar di Ciater, Dahana, dan Lanud Surydarma. Sedangkan untuk dibangun itu, lapang tennis yang ada di area lapang bintang paling hanya itu, karena akan ditambah tribun. Tahun ini kita kerjakan,” tambahnya.
Saat ditanyai soal anggaran, Tatang menegaskan, dalam anggaran yang berjalan saat ini hanya tersedia untuk satu venue. Dia juga menegaskan jika soal anggaran ini memang sedang menjadi sorotan TAPD atas intruksi langsung dari Bupati. Lantaran, ada sedikit persoalan.
“Memang kita ada sedikit persoalan dalam alokasi penyelenggaraan. Terus terang saja, Porprov ini kan harus sukses prestasi, sukses penyelenggaran, dan sukses administrasi,” tegasnya.
Namun sayang Tatang tidak menjelaskan apa yang menjadi persoalan dalam alokasi anggaran penyelenggaraan yang dimaksud. Saat ditanyai anggaran perscis untuk penyelenggaraan berapa saja, Tatang hanya menjawab jika mulanya nilainya fantastis, namun ankhirnya menjadi debatable.
“Soal anggaran, ini masih debatable. Dari Provinsinya juga sudah memberi clue dengan minimalis. Anggaran semula yang fantastis, dirasionalkan menjadi setengahnya. Itupun masih debatable,” paparnya.