PASUNDANEKSPRES – Berita mencengangkan datang lagi dari pesantren. Media sosial kini diramiakan oleh Drama Anak Kiai Jombang.
Bagi yang penasaran atau belum tau drama apa itu berikut ini informasi selengkapnya.
MSAT anak Kiai Jombang, diduga melakukan pencabulan, dia tercatat enggan menghadiri tiga kali panggilan Polda Jatim sehingga polisi menjadikannya DPO sejak 13 Januari 2022.
Baca Juga:Hasil Survei Dinilai Paling Berintegritas, Elektabilitas Airlangga TeratasSederet Fakta Tentang Wika Salim, Penyanyi Cantik Ini Ternyata…
Ia diduga menyetubuhi dan mencabuli santriwatinya sendiri. Atas dugaan itu, MSAT dikenakan pasal 285 KUHP dan atau pasal 294 ayat (2) ke-2 KUHP. Namun, ia berhasil kabur saat dilakukan penangkapan polisi.
Ayah MSAT bersikeras menyebut aksi pencabulan yang menyeret nama sang putra hanyalah sebuah fitnah.
Dalam video yang beredar di media sosial, sang kiai  bersama Kapolres Jombang Nurhidayat sedang berada di sebuah majelis.
Tampak ada ratusan jemaah yang ada di sana. Di depan majelis, Kiai Mukhtar memberikan nasihat agar polisi tidak lagi melanjutkan kasus MSAT.
“Untuk keselamatan kita bersama, untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah ini masalah keluarga,” kata Kiai Mukhtar dalam video viral.
“Untuk itu, kembali lah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini. Semuanya itu adalah fitnah. Allahu Akbar, cukup itu saja!” lanjutnya.
Sementara itu Kapolres Jombang Nurhidayat terlihat hanya bisa menganggukkan kepala sembari mendengarkan nasihat sang kiai. Sontak, ratusan jemaah langsung mengucapkan takbir berkali-kali.
Cerita Kapolres lakukan negosiasi
Lanjutkan…
Baca Juga:Kabar Duka, Pemilik Warung Sate Si Om sekaligus Mantan Kepala Dinas di Pemda Subang H Ida Sudayat Meninggal DuniaPimpinan Direshuffle, Plang Ponpes As-Syafiyyah – Kalijati Diturunkan
Kapolres Jombang Nurhidayat menyebut video yang beredar di media sosial adalah momen dirinya bernegosiasi dengan Kiai Mukhtar pada Minggu (3/7/2022) tentang kasus MSAT.
Lokasi negosiasi itu berada di kediaman Kiai Mukhtar yang biasa dipakai untuk menyampaikan tausiyah kepada para jemaah.
Nurhidayat mengaku tak ingin berdebat banyak saat Kiai Mukhtar sedang bicara. Hal ini karena situasinya tengah rawan, mengingat saat itu dihadapkan dengan ratusan jemaah yang mudah diprovokasi.
“Saya pikir negosiasi di ruangan khusus, ternyata saya dihadapkan ke jemaah yang mudah diprovokasi. Sangat rawan sekali, makanya saya tidak berdebat lama,” kata Nurhidayat pada Senin (4/7/2022).
Sayangnya negosiasi yang dilakukan Nurhidayat tersebut menemui jalan buntu. Kiai Mukhtar menolak permintaan polisi untuk menyerahkan MSAT. Terlebih sang kiai menilai putranya menjadi korban fitnah dalam kasus pencabulan santriwati tersebut.