SUBANG-Bupati Subang, H Ruhimat dan Wakilnya Agus Masykur Rosyadi mepaparkan upaya kinerja Pemda Subang, dalam penurunan stunting di Kabupaten Subang. Acara digelar secara virtual dihadiri Kepala DP2KBP3A Subang, Kepala Bidang PPM Bapeda Jabar, Kabid Sosial Kependudukan BP2D Jabar, Perwakilan dari Bapeda Jabar, Dinas Kesehatan Jabar, DPMD Jabar, DP3AKB Jabar, BKKBN Jabar, Dinas Pendidikan Jabar, Disperkim Jabar, IPDN, IAKMI, Kesra Setda Subang
Asda I, Unsur Forkopimda, Unsur BUMD, Forum Subang Sehat.
Bupati Subang mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi, yang berlangsung lama dari sejak kehamilan sampai usia 24 bulan. Berbagai upaya dilakukan adapun berbagai tantangan di Kabupaten Subang dalam upaya percepatan penurunan angka Stunting juga pasti ada.
Penurunan angka stunting, Bupati menuturkan, merupakan implementasi dari misi Kabupaten Subang. Dalam rangka mweujudkan misi Kabupaten Subang, Pemerintah Derah Kabupaten Subang melakukan berbagai akselerasi pembangunan untuk menyelesaikan masalah di masyarakat. ,Salah satunya stunting. Subang saat ini menjadi lokus intervensi stunting nasional dengan presentase stunting mencapai 18,1 persen. “Saya menyatakan Kabupaten Subang mendukung target Nasional 14 persen. Harus ada akselerasi,” katanya.
Baca Juga:60 Persen Lulusan SMA di Subang Pilih BekerjaUpdate Kasus Pimpinan Ponpes Lakukan Pencabulan di Subang, Begini Kondisinya Sekarang
Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosadi menambahkan, ada beberapa tantangan di Kabupaten Subang, dalam upaya percepatan penurunan angka stunting terdapat beberapa poin. “Ada instrumen tantangan Cakupan Bumil KEK dapat PMT, Cakupan Kehadiran di Posyandu, Cakupan Rematri Mendapat TTD, Drop Out Peserta KB, Jumlah Keluarga DTKS, dan Rata-rata Lama Sekolah,” katanya.
Inovasi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Subang, disampaikan oleh Agus yakni Kamisan Stunting, pertemuan perangkat daerah terkait untuk membahas progres percepatan penurunan stunting yang diadakan setiap hari kamis tiap minggunya.
“Ngabring, Ngariung Babarengan Atasi Stunting Desa Cinta Mekar Kecamatan Serangpanjang. Kemudian ada Geber Bunting, Pembentukan Kelompok Kegiatan Makan Bersama Baduta dan Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Kecamatan Jalan Cagak. Ada juga Cipeuting, Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting Kecamatan Cikaum,” tambahnya.
Beberapa inovasi lain, lanjut Wabup, seperti Pos Gizi Berseka. Bersih, Sehat dan Kuat Desa Cisalak Kecamatan Cisalak. Gunting, Gerakan Ibu Pintar Mencegah Stunting Puskesmas Jatireja Kecamatan Compreng. Pos Gizi Opak Enak, Optimalisasi Peran Anggota Keluarga Enyahkan Angka Kurang Gizi Kecamatan Tanjungsiang. Ceuli Rebing, Celoteh Ilmu Remaja Bicara Stunting Desa Kaliangsana Kecamatan Kalijati. Terkahir, Surabi Canting, Suara Orang Tua dan Remaja Bicara Tentang Pencegahan Stunting Desa Kaliangsana Kecamatan Kalijati.