KARAWANG-Sejumlah nelayan Pasirputih Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Wetan, mengeluhkan harga rajungan yang turun drastis. Pasalnya, selama hampir tiga pekan terakhir, harga rajungan yang ditangkap dari perairan Sumatera, Kalimantan hingga perbatasan Malaysia tersebut, di banderol seharga Rp40 ribu perkilogramnya. Harga tersebut, jauh dari harga normal di kisaran Rp90 ribuan perkilogram.
Salah seorang Nelayan Pasirputih, Sahari Priadi mengungkapkan, anjloknya harga rajungan sudah dirasakan nelayan beberapa pekan terakhir. Penyebabnya, kemungkinan Perusahaan sejauh ini belum bisa ekspor, sehingga banyak rajungan yang masih tertahan.
“Tidak itu saja, nelayan juga dihadapkan dengan beberapa kesulitan dari harga rajungan ini. Antara lain, fasilitas lalu lalang nelayan masih sulit akibat pendangkalan di jalur muara sungai yang tak kunjung di normalisasi,” ujarnya.
Baca Juga:Izinnya Dicabut, Ini Jawaban ACT SubangUpdate Kasus Kerumunan Konser Trisuaka di Taman Anggur Kukulu, Ternyata Sudah Sampai Sini
Diharapkan, pemerintah melalui Dinas Perikanan atau KKP, bisa membantu supaya harga rajungan bisa normal kembali. Dampaknya membuat ekonomi nelayan menjadi lesu beberapa pekan terakhir. “Meskipun hasil tangkapan tetap normal,” katanya.
Ia menyebut, pendangkalan yang terjadi juga membuat perahu nelayan tidak bisa masuk, untuk menjual hasil tangkapan karena dangkal menunggu air pasang. Padahal, janji Ibu bupati waktu di Ciparagejaya jelas tersampaikan, akan membantu pengadaan eskavator atau beko untuk muara pasir putih. “Namun, sampai sekarang belum ada realisasi, ” katanya.(use/vry)