SUBANG -Kondisi perang Ukraina Rusia berdampak terhadap laju operasional pabrik – pabrik di Subang, bahkan ada beberapa perusahaan yang merumahkan karyawannya.
Pabrik di Subang yang bertransaksional (buyer) dengan negara Amerika, yang disebut sebagai negara pendukung perang tersebut pastinya ketar – ketir, namun ada juga pabrik yang buyer-nya dari negara selain Amerika aman-aman saja.
Manajemen Traine PT Suai Chaerudin mengatakan, hari ini pihaknya menyeleksi 110 dari 250 pelamar ke Pabrik sparepart tersebut, adapun untuk dampak perang Rusia dan Ukraina PT Suai tidak terdampak.
Baca Juga:Mitigasi Risiko dan Tantangan Global, Pemerintah Terus Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi NasionalTrending di Twitter, Cerita Arawinda Dituding jadi Pelakor
“Iya hari ini di Kantor Disnakertrans Subang kita lakukan seleksi dengan tes, dari 5000-an pekerja kita, ternyata kita masih butuh pekerja untuk menempati posisi di berbagai bidang,” ujarnya.
HRD GE and Complish Manager PT Uwu Jump Indonesia Asep mengatakan, mengenai dampak perang Amerika – Ukraina, pabrik yang bergerak di bidang sarung tangan (glove) tersebut terdampak hanya 3-5 persen saja, itu pun yang berkaitan dengan negara Amerika.
“Alhamdulillah buyer kita selain negara Amerika banyak, jadi tidak terlalu berdampak,” paparnya.
Sementara itu Fungsional Pengantar kerja Disnakertrans Subang Caswin mengatakan pabrik memang banyak yang merumahkan karyawannya, terutama yang berhubungan dengan Negara Amerika – Ukraina selaku buyer.
“Alhamdulillah ketika PT Suai melakukan perekrutan, artinya pengangguran di subang berkurang, walaupun banyak pabrik lain yang merumahkan pekerjanya,” pungkasnya (ygo/idr)