Tradisi Hajat Babarik di Cisarongge Desa Gunungsari 

Tradisi Hajat Babarik di Cisarongge Desa Gunungsari 
0 Komentar

SUBANG-Sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya, warga Kampung Cisarongge Desa Gunungsari Kecamatan Pagaden mengadakan trasidi hajat kampung atau hajat babarik kampung, Kamis (7/7).

Hajat tersebut dihadiri oleh para pemuka masyarakat dan tokoh adat. Nampak ibu-ibu menyiapkan tumpengan dan sesajen untuk kemudian melakukan doa bersama, memohon hajat agar terhindar dari marabahaya dan bencana di kampung itu.
Menurut tokoh adat setempat, hajat babarik adalah sebuah acara ritual tahunan adat suku Sunda. Acara tahunan ini dilaksanakan pada hari bulan dan tempat yang sama setiap tahun.

Seperti yang saat ini dilaksanakan di RW 04 Kampung Cisarongge Desa Gunungsari Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang. Kegiatan dilaksanakan di pertigaan kampung atau tengah-tengah kampung.
Hajat kampung merupakan bentuk syukur atas kesejahteraan kampung atas kecukupan berupa makanan dan minuman serta memohon agar terbebas dari segala jenis bencana.

Baca Juga:Bangun Jalan Hotmix Penghubung Antar DusunHarga Rajungan Anjlok, Nelayan Di Karawang Menjerit

Uniknya di acara hajat babarik tersebut warga masyarakat satu kampung datang ke tempat hajatan itu sambil membawa tumpeng atau gunungan nasi kuning yang dihadirkan untuk dimakan bersama.
Prosesi babarik diawali dengan ngarajah atau do’a bersama kepada Allah SWT untuk memohon perlindungan dari segala marabahaya sekaligus rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan, selama satu tahun penuh dan tahun mendatang.
Kardawin Tokoh Kampung Cisarongge Rw 04 menuturkan, hajat babarik ini merupakan adat istiadat yang turun temurun pada masyarakat Sunda terutama warga Kampung Cisarongge RW 04 Desa Gunungsari Kecamatan Pagaden.
“Intinya mohon keberkahan dan jauh dari bencana,” katanya.

Asud mengatakan, budaya babarik terus dilestarikan karena merupakan bagian dari aset budaya yang memiliki nilai-nilai budaya, adat istiadat masyarakat, serta merupakan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan yang sudah diberikan kepada warga.

Hajat ini juga mengingatkan warga untuk menghormati jasa para leluhur, sesepuh kampung karena adanya kampung ini tak lepas adanya para leluhur dan sesepuh di kampung ini.(dan/ysp)

0 Komentar