Meresahkan, Anjing Hutan Teror Warga Kabupaten Bandung Barat, 12 Ekor Hewan Ternak Mati

Meresahkan, Anjing Hutan Teror Warga Kabupaten Bandung Barat, 12 Ekor Hewan Ternak Mati (ilustrasi hewan ternak)
Meresahkan, Anjing Hutan Teror Warga Kabupaten Bandung Barat, 12 Ekor Hewan Ternak Mati (ilustrasi hewan ternak)
0 Komentar

BANDUNG BARAT-Teror anjing hutan atau ajag kembali membuat resah warga dua kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Teror anjing hutan tersebut sudah berlangsung sejak sebulan lalu terutama di wilayah Kecamatan Gununghalu dan Cipongkor.

Berdasarkan informasi biasanya kawanan anjing hutan melakukan teror di malam hari ketika warga sedang istirahat. Mereka biasanya menyasar dan menyerang hewan ternak milik warga. “Selama sebulan terakhir ada 12 hewan ternak milik warga yang mati karena diserang anjing hutan,” ungkap Kapolsek Gununghalu AKP Wasiman.

Dia mengatakan, kebanyakan hewan ternak yang diserang dan mati adalah jenis domba. Warga tidak bisa mencegah aksi serangan ke hewan ternak karena kawanan anjing hutan itu selalu datang di malam hari dengan jam yang tidak bisa diprediksi.

Baca Juga:Awas! Ada Aplikasi MyPertamina Palsu Bisa Kuras Rekening, Begini Cara MenghindarinyaIndosat Ooredoo Hutchison dan VOXOX Bermitra untuk Berdayakan Usaha Kecil di Indonesia

Anjing hutan ini selalu datang ke wilayah permukiman dari arah kebun teh kemudian masuk ke permukiman warga dan menyerang hewan ternak yang berada dalam kandang. Kejadian itu seperti dialami oleh warga di Kampung Ciranjang, Kampung Pasirwaru, Kampung Pagok Desa Tamanjaya.

“Sebagiannya lagi ada di wilayah perbatasan yang masuk Desa Cintaasih, Kecamatan Cipongkor,” sebutnya.

Kepala Desa Tamanjaya Agus Supriyadi menyebutkan, mendapat laporan dari para pemilik ternak bahwa domba-domba yang diserang oleh anjing hutan ini tidak habis dimakan. Mereka hanya dilukai, namun akibat luka itu hewan ternak jadi mati.

“Ajag (anjing hutan) ini menyerang domba dewasa. Kebanyakan menggigit di bagian perut, hingga mengakibatkan hewan ternak mati,” tuturnya.

Menyikapi fenomena teror anjing hutan ini, lanjut dia, warga berinisiatif secara kolektif untuk berjaga di dekat kandang-kandang domba secara bergantian setiap malam hari.

“Sekarang warga selalu ronda tiap malam untuk mengawasi lingkungan, karena ditakutkan ada serangan ajag,” pungkasnya.(eko/sep)

0 Komentar