JAKARTA-Sisa formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun 2021 ternyata cukup banyak. Data Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tercatat sebanyak 212.392.
Dari jumlah tersebut sebanyak 117.939 formasi yang belum pernah dilamar. Nah, formasi tanpa pelamar itu rencananya akan diperebutkan oleh pelamar umum dalam seleksi PPPK 2022.
Pelamar umum ini sesuai PermenPAN-RB Nomor 20 Tahun 2022 adalah guru honorer masa pengabdian di bawah 3 tahun, guru swasta, dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG). Dalam tes nanti, lulusan PPG atau yang punya sertifikat pendidik mendapatkan tambahan nilai kompetensi teknis sebesar 100 persen.
Baca Juga:Bangun Ekonomi Berkelanjutan, G20 Terus Kembangkan Blue, Green, dan Circular Economy269 Kepala Satuan Pendidikan Formal di Subang Dilantik, Bupati Minta Tingkatkan Mutu Pendidikan
Dia menyebutkan, secara angka 193.954 guru lulus PG hasil seleksi PPPK 2021 bisa terangkut semuanya tahun ini.
Namun, secara kuota formasi ada ratusan Pemda belum aman karena yang lulus PG lebih banyak. Dia mencontohkan, guru bahasa Inggris yang kuotanya tidak sebanyak lulusan PG.
Sementara, formasi lainnya kuotanya masih tersedia. Dikhawatirkan guru honorer, formasi tersebut kemudian diisi oleh guru prioritas 2 dan 3 yang tidak dites, tetapi hanya observasi.
“Ini bahaya, bisa-bisa guru lulus PG malah masuk keranjang, sedangkan yang tidak lulus dan belum ikut tes mengisi formasinya karena ijazahnya linier,” kata Heti.
Sebagai solusinya , Heti mengusulkan pemerintah untuk penempatan guru lulus PG tidak melihat ijazahnya linier dan tanpa melihat formasi. Contohnya, jika formasi yang kuotanya banyak adalah guru kelas, maka guru mata pelajaran (mapel) bisa mengisinya. Jangan sampai mereka masuk keranjang, menunggu antrean.
Jika kuotanya habis, Heti mengusulkan para guru lulus PG ini diberikan pilihan. Apakah mau ditempatkan di daerah 3T. Jika bersedia, maka 117 ribuan formasi tanpa pelamar itu difokuskan kepada guru lulus PG. Dengan cara itu, Heti optimistis makin sedikit guru lulus PG yang masuk keranjang.