BANDUNG BARAT–PT Indonesia Power melalui salah satu unitnya Saguling Power Generation and O&M Services Unit (POMU) berpartisipasi dalam program International Virtual Course (IVC) “Global Challenges Engineering Design” yang diinisiasi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan University of Manchester.
Kegiatan ini merupakan sarana untuk mengajak akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan ekosistem di Sungai Citarum. Sebab kelestarian sungai tersebut akan memberikan dampak postif bagi renewable energy PLTA Saguling yang memanfaatkan aliran air Sungai Citarum sebagai sumber energi primernya.
“PLN dan Indonesia Power terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam upaya mempertahankan kelestarian lingkungan, termasuk di Sungai Citarum,” kata Direktur Utama PT Indonesia Power, M Ahsin Sidqi.
Baca Juga:Android 13 Siap Dirilis, Begini Kata GoogleCatatan Harian Dahlan Iskan: Bukan Gugat
Pada kegiatan International Virtual Course ini, PT Indonesia Power memperkenalkan proses bisnis di PLTA Saguling, serta memaparkan inisiatif korporasi dalam menjaga Sustainability PLTA Saguling melalui program CSR. Seperti program Biomas Operating System Of Saguling (BOSS), bank sampah, kerajinan bambu serta program lainnya.
“Melalui pengembangan komunitas didalamnya yang peduli terhadap Sungai Citarum, maka kami yakin Indonesia Power akan leading di bidang renewable energy,” sambungnya.
Dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Arie Wibowo menuturkan, dalam rangkaian International Virtual Course pihaknya juga melakukan site visit ke fasilitas BOSS di Kecamatan Cihampelas, KBB. Itu untuk “buy-in problem” di lapangan, serta melihat langsung implementasi dan upaya yang dilakukan PT IP dalam mengatasi masalah sampah dan eceng gondok.
“Dengan melihat langsung ke lapangan, mahasiswa diharapkan lebih aware mengenai masalah lingkungan. Serta bisa merencanakan suatu desain sebagai solusi engineering berdasarkan permasalahan secara real,” kata Arie yang didampingi Pandji Prawisudha, anggota Tim Pendamping yang juga Dosen di ITB.
Hal senada juga disampaikan anggota tim pendamping lainnya, Indria Herman, bahwa langkah yang diambil Indonesia Power Saguling POMU dapat dijadikan sebagai contoh yang baik dalam upaya menjaga kelestarian Sungai Citarum. Termasuk dalam hal pemberdayaan masyarakat di sekitarnya.
“Melalui eceng gondok kita jadi tahu bahwa tantangan dalam penerapan energi terbarukan tidak hanya berasal dari sisi teknologi pembangkitan listrik. Namun juga dari aspek manusia dan lingkungan sekitar yang harus mendukung keberlanjutan operasi pembangkit,” tuturnya.