KARAWANG – Miris, Kabupaten Karawang yang dikenal memiliki ribuan perusahaan dan nilai APBD setiap tahun mencapai Rp 4 tiliun lebih. Tapi kurang memperhatikan para pelajarnya. Pasalnya, puluhan siswa SDN Medangasem 1 terpaksa duduk dilantai halaman kelas saat belajar, karena tiga bangunannya ambruk dan belum diperbaiki.
“Sudah dua tahun terakhir, para siswa terpaksa duduk dilantai halaman sekolah, karena tiga bangunan yang ambruk belum diperbaiki,” ujar Salah seorang guru pengajar SDN Medangasem 1, Titin Suartini.
Dijelaskan, akibat belum diperbaikinya bangunan, penerimaan siswa baru tahun ini juga berkurang. “Kami juga ingin pembelajaran seperti biasa, tapi karena tidak ada lagi ruangan jadi terpaksa belajar dilantai halaman sekolah,” katanya.
Baca Juga:DPRD Subang Pertanyakan Hasil Kinerja TP2D58 Desa Tak Patuh Lapor Aset, Ternyata Ini Alasannya
Dikatakan, pihak sekolah sudah mengajukan perbaikan tiga kelas yang ambruk itu, tapi sampai saat ini belum ada realisasi dari pihak dinas. “Kami sudah beberapa kali meminta agar bangunan dibangun kembali,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini bangunan yang masih bagus digunakan untuk kelas dua dan kelas tiga. Untuk kelas satu menggunakan ruang guru dan untuk kelas empat, lima dan enam belajar terpaksa belajar dilantai.
“Kami berharap agar bangunan yang ambruk, segera dibangun kembali,” katanya.
Sebab, lanjut Titin, pihaknya sering mengalami sakit pinggang karena saat melakukan proses belajar mengajar harus menunduk dan kondisi lantai yang dingin. “Sering sakit pinggang akibat sering nunduk saat mengajar,” jelasnya.
Sementara itu, Salah satu siswa kelas 4 SDN Mendangasem 1, Cindi mengaku tidak nyaman saat belajar. Sebab lantainya dingin dan harus membungkuk saat menulis. “Suka sakit kalau belajar dilantai punggungnya,” katanya. (use)