SUBANG – Semua orang pasti ingin selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Sebab, dengan tubuh dan pikiran yang selalu sehat, kesejahteraan dan kualitas hidup tentunya juga dapat meningkat.
Menjaga kesehatan pun nyatanya tidak sesulit yang dibayangkan, salah satunya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat setiap hari.
Bagaimana menerapkan gaya hidup sehat, soal itu dikupas oleh Aggota Komisi IX DPR RI Linda Megawati bersama mitra kerjanya BKKBN Jawa Barat pada sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dalam penanggulangan Penyakit Menular di Subang, tepatnya di Lembah Gunung Kujang, belum lama ini.
“Gaya hidup sehat adalah sebuah komitmen jangka panjang untuk menjaga atau melakukan beberapa hal agar mampu mendukung fungsi tubuh, sehingga berdampak baik bagi kesehatan,” papar Linda.
Baca Juga:Jalupang Desa Pertami Lunas PBBTNI Bersama Petani Lawan Serangan Tikus di Sawah
Tidak hanya soal Germas, Linda dan mitra kerjanya BKKBN Jawa Barat pada hari Minggu (24/7) melanjutkan sosialissasi dengan pembahasan yang berbeda yakni soal Penurunan Stunting di Wilayah Khusus.Dia menyampaikan, harapan Subang di masa yang akan datang pada anak-anak dan remajanya. Dimana kesehatannya bagi Linda adalah yang paling utama.
“Untuk melihat bagaimana masa depan Subang, lihatlah anak-anaknya dan juga remajanya, karena di pundak merekalah nanti masa depan Subang ini. Apabila mereka sehat dan kuat, maka terjaminlah masa depan Subang ini, apabila tidak hancurlah masa depan Subang ini. Maka dari itu, untuk memastikan masa depan Subang maju, maka pastikan tidak ada lagi bayi stunting di Subang,” ungkapnya.
BKKBN Jawa Barat sebagai mitra kerja komisi IX juga menyampaikan kepada peserta sosialisasi, bahwa bangsa Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar yaitu lebih dari 270 juta jiwa, dan Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, sehingga kualitas penduduknya harus betul dijaga.
“Masyarakat yang berkualitas dimulai dari keluarga yang berkualitas, untuk mencapai keluarga yang berkualitas diperlukan perencanaan keluarga yang berkualitas juga,” ungkap perwakilan BKKBN Jawa Barat.
Pada kesempatan yang sama juga disampaikan bagaimana strategi percepatan penurunan stunting, yaitu dimulai dari mengenalkan kepada masyarakat setempat apa itu stunting, alasan perlu mencegah agar bayi kita tidak stunting, sampai dengan cara-cara mudah yang bisa dilakukan keluarga agar calon bayi atau bayi yang baru lahir tidak stunting agar Indonesia bisa bebas stunting tahun 2030 mendatang. (idr/ysp)