Sementara itu, PSKBA juga telah memulai pembangunan SDN 28 SDN 28 Aholeang yang terdampak gempa.
“Atas instruksi Ibu Menteri (Mensos), hari ini kita mulai pembangunan sekolah di SDN 28 Aholeang. Ada tiga unit kelas yang akan bangun, masing-masing ukuran 6×6 (meter). Sampingnya kita bangun 2 unit toilet, kanan kiri,” ungkapnya.
Iyan menjelaskan Konstruksi ruang kelas akan dibuat secara permanen dan tahan terhadap gempa sehingga dapat difungsikan menjadi ruang serbaguna atau lokasi penampungan sementara jika terjadi bencana.
Baca Juga:Toko Sumber Laris Jual Beragam Plastik dan Bahan KueAnak Sehat Jaminan Masa Depan Subang, Komitmen Turunkan Angka Stunting
Bukan hanya itu, Kemensos juga telah mendistribusikan paket bantuan peralatan sekolah kepada 141 anak dari 450 anak yang telah diasesmen.
Kemudian, untuk memberikan pemenuhan hak sipil, PSKBA memberikan Penerbitan akta kelahiran dan Kartu Identitas Anak korban bencana di lokasi hunian sementara.
“Kita fasilitasi juga pembuatan akta kelahiran dan kartu identitas anak. Secara simbolis tadi ada 10 anak, yang lain akan menyusul dan target akan selesai di tanggal 1 Agustus,” jelas Iyan.
Terakhir ia mengungkapkan susunan kegiatan HAN akan terus berlangsung sampai acara puncak yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus di Lombok Timur.
“Total ada 700 anak terdampak gempa di Majene yang jadi target kita, jadi pekerjaan kami masih banyak hingga acara puncak nanti,” ucapnya. (fin/yni)