Keterampilan Berpikir Strategis

Keterampilan Berpikir Strategis
0 Komentar

Contoh dari tidak berpikir strategis adalah: seorang guru yang tidak memiliki sense of crisis dan skala prioritas meskipun mengerti bahwa pekerjaan yang dilakukannya memiliki dampak besar bagi sekolah dan harus mampu memenuhi batas waktu yang ada.

Jika kita bisa berpikir jernih dan rasional tentang apa yang harus kita yakini atau apa yang haus dilakukan, maka itu kita bisa berpikir kritis dan setrategis . Ada banyak hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita ambil contoh. Misalnya saja, saat ada seorang murid yang pingsan dijam olahraga dan memerlukan bantuan hingga ke rumah sakit. disisi lain, ada jam mengajar yang harus dilakukan dijam pelajaran berikutnya. Keputusan apa yang akan di ambil? Mana dari kedua hal ini yang kita yakini lebih penting dan mendesak? Bila kita tetap mengajar, konsekuensi apa yang akan dihadapi? Sanggupkah kita mengambil risiko itu bila akan mengantarkan muridmu ke rumah sakit?

Pada akhirnya, kita sendiri yang akan membuat keputusan, dan keputusan yang baik tidak akan dihasilkan tanpa berfikir yang strategis. Jadi, mulailah berpikir strategis dari dirimu sendiri, tanpa tergantung pada guru atau orang lain. Seiring waktu, dunia pendidikan terus berubah, bila kita rajin meng-upgrade diri sendiri, nantinya kita sendiri yang akan memetik manfaatnya.

Baca Juga:Target Pendataan Honorer Selesai pada Pertengahan AgustusPemkab Purwakarta Melalui BKPSDM Gelar Assesment Preferensi Kompetensi dan Potensi PNS Tahun 2022 di SMPN 1 Purwakarta

Berfikir strategis lebih dari sekedar konsep, ini adalah model kehidupan nyata di mana kita dapat membangun keterampilan pemecahan masalah yang sukses dan efisien, keterampilan berfikir setrategis yang terbukti sangat berharga di tempat kerja dan kehidupan sehari-hari, berpikir strategis kerap kali dikaitkan dengan membuat rencana. Kemampuan untuk menyiapkan strategi dan gagasan yang akan membantu mengatasi perubahan dan tantangan yang akan dijumpai di masa yang akan datang, oleh karena itu kita perlu memiliki orientasi terhadap masa depan agar terbiasa berpikir strategis. Jadi, sudahkah kita berpikir dengan strategis?(*)

0 Komentar