Warga Lembang Doa Bersama Ngariksa Alam Situ Umar

DOA BERSAMA: Kegiatan doa bersama di Situ Umar yang saat ini menjadi objek wisata di Floating Market Lembang.EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
DOA BERSAMA: Kegiatan doa bersama di Situ Umar yang saat ini menjadi objek wisata di Floating Market Lembang.EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

BANDUNG BARAT-Warga RW 16 Blok PPI Desa Lembang Bandung Barat adakan Doa bersama pada kegiatan mulasara situ yang saat ini menjadi objek wisata di Floating Market Lembang.

Tokoh Muda Lembang Bintang Pamungkas mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh ketua RW setempat. Menurut Bintang, Mulasara situ merupakan salah satu upaya manusia untuk menjaga alam.

Menurutnya, selain melakukan langkah nyata dalam menjaga fisik situ sebagai salah satu penampungan air dan resapan air.

Baca Juga:Mudah! Begini Cara Cek Toko Minyak Goreng Murah Di Sekitar dengan HandphoneTerungkap! Ini 10 Alasan Pria dan Wanita Selingkuh

Juga melalui pendekatan spiritual dengan melakukan do’a bersama kepada Allah SWT, agar situ tersebut memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat sekitar.

“Kita sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan alam, tentunya harus memelihara alam, agar alam memberikan manfaat terhadap kita, ” ujarnya.

Sementara itu, Anna Joestiana panitia kegiatan menjelaskan, bahwa menjaga alam dan lingkungan adalah tanggung jawab bersama.

Semua elemen harus berperan. Apalagi menurut Anna, di sekitar kediamannya ada situ umar yang saat ini telah disulap menjadi destinasi wisata terkenal di Lembang, dahulu merupakan situ yang harus dijaga.

Sebab menurutnya sebagai satu-satunya tempat transit air yang mengalir dari pengunungan ketika turun hujan.

Anna mengatakan, bukan hanya pengelola wisata yang harus menjaga situ tersebut, namun seluruh masyarakat di sekitarnya juga memiliki tanggungjawab untuk menjaga keberadaan situ Umar agar memberikan manfaat yang bagi masyarakat sekitar.

“Makanya melalui kegiatan mulasara situ mengingatkan kita harus menjaga alam. Sebenarnya bukan hanya situ, namun lingkungan kita harus di pulasara (diurus/dijaga),” ucapnya.

Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Rp 78 TriliunWujud Kepedulian pada Lingkungan, Indosat Ooredoo Hutchison Luncurkan Program Konservasi Laut Berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI

Anna menambahkan, kegiatan tersebut juga masyarakat diajak menjaga alam melalui pendekatan budaya. Budaya nusntara ‘sabanda sariksa’.

“Kita harus merasa memiliki kecintaan terhadap alam, melalui pendekatan budaya Nusantara atau budaya Sunda yang tinggi nilainya. ‘Ngariksa alam’ melalui pendekatan budaya dan agama harus dipadukan agar ada keselarasan antara manusia dan alam,” tukasnya.(eko/sep)

 

0 Komentar