SUBANG-Pemandangan tak biasanya terlihat di aula Kantor Dinas Sosial Kabupaten Subang. Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) berumur 18-29 tahun diajari memasak, membuat kue, nyalon dan juga menjahit.
Ini merupakan program pelatihan kerja sama antara Kementerian Sosial, Yayasan Resik dan UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Subang.
Melalui pelatihan ini PSK diharapkan meninggalkan aktivitasnya dan membuka usaha seperti yang sudah diajarkan.
Baca Juga:Kejari Subang Serahkan Penanganan Kasus Program Upland Manggis ke PolresDKUPP Kabupaten Subang Target Retribusi Pasar Rp2,9 Miliar
Kepala Bidang Daya sosial Dinas Sosial Kabupaten Subang Budiansyah mengatakan, pelatihan itu diikuti 20 PSK yang merupakan binaan dinas sosial.
Budiansyah berharap, PSK meninggalkan dunia prostitusi. Mereka diharapkan memanfatkaan keterampilan yang sudah diajarkan untuk berwirausaha maupun bekerja dengan orang lain.
Kepala UPT BLK Kabupaten Subang Ucu Kuswandi mengatakan, BLK menyiapkan instruktur dan bahan peralatan dalam pelatihan tersebut.
PSK juga nantinya akan diberikan bantuan modal. Namun sebelum menerima bantuan modal tersebut, harus mengikuti pelatihan. PSK harus memiliki keterampilan dahulu baru bisa mendapatkan modal untuk berwirausaha.
Salah satu PSK insial “R” berharap mendapatkan ilmu dan keterampilan pasca mengikuti pelatihan ini. “Cita-cita ingin punya toko kue kecil-kecilan,” bebernya.
Dia mengaku sejak lama ingin meninggalkan dunia kelamnya. Dia mengaku dengan menjadi PSK dapat dengan mudah mendapatkan uang.
“Semoga dengan pelatihan ini saya bisa beralih, dan mencari uang dengan keringat serta jerih payah sendiri,” bebernya.(ygo/ysp)