AQUA Subang Monitoring dan Edukasi Tata Kelola Air dan Lingkungan di Kecamatan Ciater

AQUA Subang Monitoring dan Edukasi Tata Kelola Air dan Lingkungan di Kecamatan Ciater
AQUA Subang Monitoring dan Edukasi Tata Kelola Air dan Lingkungan di Kecamatan Ciater
0 Komentar

SUBANG-PT Tirta Investama Pabrik Subang bersama para pihak dan segenap jajaran pabrik, melakukan monitoring dan sekaligus edukasi mengenai aktivitas tata kelola air dan lingkungan di lingkup daerah aliran sungai (DAS) Cipunagara khususnya di Desa Sanca dan Desa Cibeusi Kecamatan Ciater.

Kepala Pabrik Aqua Subang, Dwi Nofriyadi mengungkapkan, dalam kegiatan operasionalnya, Aqua memiliki komitmen ganda untuk menjaga keseimbangan keberlanjutan bisnis dan perkembangan lingkungan sosial masyarakat.

Tujuan kegiatan monitoring adalah untuk mengetahui capaian-capaian Program Desa Ramah Air Hujan (DeRAH) dan sekaligus mendengarkan secara langsung dari penerima manfaat atas program.

Baca Juga:Apa Tanda Tanda Anak Indigo? Begini Cara Membuktikan Anak IndigoJelang Upacara Perayaan HUT Ke-77 RI, Satuan Linmas Lembang Ikuti Latihan Baris-Berbaris

“Melalui edukasi kepada segenap jajaran aqua, diharapkan adanya multiplayer effect tentang konservasi lingkungan,” ungkap Dwi Nofriyadi.

Pada kesempatan tersebut, peserta yang mayoritas jajaran dari PT Tirta Investama Subang dikenalkan contoh sumur resapan berikut manfaatnya yang berlokasi di Dusun Banceuy, selain itu dikenalkan juga model agroforestry dalam pengelolaan hutan rakyat.

“Melalui agroforestry ini, kami Kelompok Tani Hutan Lugay dapat terus menjaga fungsi hutan dengan tanpa merusak dalam memanfaatkan hasil hutan,” ungkap Sahmud sebagai ketua KTH.

Dijelaskan juga mengenai rencana kerja kelompok dalam mengelola system agroforestry yang meliputi rencana kerja jangka pendek dengan memanfaatkan tanaman sayur dan toga di sekitar tanaman keras, rencana kerja jangka menengah yaitu dengan memanfaatkan tanaman produksi seperti kapolaga, kopi dan juga budidaya lebah kelulut, sedangkan untuk jangka panjang dengan memanfaatkan hasil dari tanaman keras berupa buah dan kayu.

“Program kerja KTH Lugay lainnya adalah mendorong adanya eco edu tourism, diharapkan masyarakat dapat mengetahui teknik pengelolaan agroforestry dan menerapkan di lokasi lain,” jelasnya.

Lokasi selanjutnya dalam kegiatan monitoring ini di Desa Cibeusi, diskusi dilakukan di Curug Ciangin Desa Wisata Cibeusi. Kegiatan wisata berbasis alam di Desa ini dikelola bersama oleh Badan Usaha Unit Desa Cipta Asih.

Sanib sebagai ketua BUM Desa Cipta Asih menyampaikan, kegiatan pendampingan kelembagaan sangat dibutuhkan sebagai fondasi dasar suatu organisasi atau kelompok.

Baca Juga:Pemprov Jabar Sahkan Pergub Komite Sekolah untuk Cegah PungliEmpat Desa di Jawa Barat Naik Kelas, Ridwan Kamil Serahkan Maskara

“Tata kelola air dan lingkungan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kondisi sosial masyarakat, aktivitas fisik lingkungan, sistem edukasi lingkungan dan kebijakan atau peraturan baik bersifat formal maupun informal,” kata Sanib.

0 Komentar