Parenting – Tanda-tanda HIV pada anak dapat terlihat sepele seperti masalah kesehatan biasa dan mayoritas dapat terlihat signifikan setelah fungsi sistem kekebalan tubuh mengalami penurunan.
Dikutip dari National Center For Biotechnology Informaion. nayi yang terken HIV sebelum atau sesudah kelahiran, perkembangan penyakit ini terjadi sangat pesat dan dapat mengancam nyawa.
Tetapi, semakin cepat tanda-tanda infeksi HIV diketahui semakin besar pula kesempatan berhasil untuk sembuh dan normal kembali hingga dewasa.
Penyebab HIV pada Anak
Baca Juga:Inflasi di Purwakarta Capai 2,09 Persen, Akibat Dinamika Perekonomian GlobalBKPSDM Purwakarta Umumkan Rekam Jejak Calon Sekda, Kini Masyarakat Dapat Mengakses Secara Mandiri Hasil Pengumumannya
Dikutip dari Journal of Acquired Immune Deficiency Syndromes, tanda-tanda HIV pada anak diakibatkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merusak sistem kekebalan tubuh lalu dengan cepat menggagalkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi dan jenis kanker tertentu.
Apabila tidak cepat diatasi dengan benar, infeksi HIV bisa berkembang menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dengan angka harapan hidup yang berkurang secara drastis.
Berikut ini beberapa penyebab gejala HIV pada anak.
Transmisi Vertikal
Seorang yang baru lahir dapat membawa HIV atau tertular dengan cepat setelah lahir. Tanda-tandayang terkena HIV di dalam rahim disebut transmisi perinatal atau transmisi vertikal.
Sebagian besar anak terinfeksi melalui transmisi vertikal dari ibu, ini berarti bahwa ibu dan ayah juga terinfeksi. Mereka mungkin tidak mengetahui hal ini.
Penularan gejala HIV pada anak dapat terjadi:
- selama kehamilan (melewati plasenta)
- selama persalinan (melalui transfer darah atau cairan lain)
- saat menyusui
Transmisi Horizontal
Penularan sekunder atau penularan horizontal, berhubungan dengan kontak dengan air mani, cairan vagina, atau darah yang mengandung gejala HIV.
Penularan seksual adalah penyebab yang paling banyak pada remaja yang tertular gejala HIV. Penularan dapat terjadi selama hubungan seks vaginal, oral, atau anal tanpa kondom atau metode penghalang lainnya.
Baca Juga:Unik! Di New York Ada Kuliner Terinspirasi dari Makanan KucingMudah dan Praktis! Resep Dadar Gulung Ayam, Cocok untuk Cemilan
Mungkin mereka tidak mengetahui terkena HIV. Memakai alat penghalang seperti kondom, terutama bila dipakai dengan benar, dapat meminimalisir risiko tertular atau menularkan infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV.
Gejala HIV juga dapat ditularkan melalui berbagi jarum suntik, jarum suntik, dan barang-barang serupa.