Gejala HIV pada Anak
Gejala HIV bermacam-macam tergantung pada usia anak. Banyak anak yang terinfeksi HIV mengembangkan tanda dan gejala HIV yang parah pada tahun pertama kehidupan.
Anak-anak lain yang terinfeksi tanda-tanda HIV tetap asimtomatik atau gejala ringan selama lebih dari satu tahun dan dapat bertahan hidup selama beberapa tahun.
Akan tetapi, ini dia beberapa gejala HIV pada anak secara umum berdasarkan usianya.
Bayi
Baca Juga:Inflasi di Purwakarta Capai 2,09 Persen, Akibat Dinamika Perekonomian GlobalBKPSDM Purwakarta Umumkan Rekam Jejak Calon Sekda, Kini Masyarakat Dapat Mengakses Secara Mandiri Hasil Pengumumannya
Bayi yang terlahir atau tertular HIV biasanya tidak langsung terlihat sakit, tapi setelah sistem kekebalan tubuh melemah akan mulai menunjukkan gejala seperti:
- Gagal tumbuh atau failure to thrive.
- Pembengkakan hati dan limpa.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di dua atau lebih daerah ekstra-inguinal tanpa penyebab yang jelas.
- Diare berulang selama 14 hari.
- Pneumonia.
- Sariawan
- Penurunan berat badan.
Anak-anak
Sementara pada anak bergantung pada usianya semakin besar gejalanya semakin banyak. Berikut beberapa cirinya yang telah dilansir dari orami.com
- Pembengkakan kelenjar getah bening, pneumonitis, atau dua infeksi bakteri serius dalam periode dua tahun.
- Pembengkakan kelenjar air liur, sariawan yang berlangsung lebih dari dua bulan, atau infeksi jamur pada sistem pencernaan atau paru-paru.
- Infeksi sinus berulang, diare berulang, atau encephalopathy.
- Dermatitis, hepatitis, atau pneumocystis jiroveci pneumonia.
- Perut membesar akibat pembengkakan hati dan limpa atau komplikasi cacar air.
- Penyakit ginjal.
- Penurunan berat badan. (yni)