SUBANG-Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten Subang meningkatkan kewaspadaan terhadap migrasi hama wereng batang coklat dari Indramayu. Koordinator POPT Kabupaten Subang, Kikin menjelaskan, upaya pencegahan yang sedang dilakukan saat ini dengan pengamatan secara intensif.
“Apalagi saat ini sedang terjadi serangan hama wereng batang coklat di Indramayu, khawatir akan terjadi migrasi ke wilayah Subang khususnya wilayah Pantura yang berbatasan langsung dengan Indramayu,” katanya.
Dia memaparkan, hal yang harus dilakukan petugas maupun petani pada saat kondii cuaca saat ini harus telaten melakukan pengamatan. Lantaran telur dari hama wereng batang coklat cepat bertelur dan menetas dibandingkan kondisi cuaca normal.
Baca Juga:Tunjangan Profesi Guru Dihapus, PGRI Subang Kawal Regulasi Sertifikasi PendidikSepeda Motor Tersenggol Kereta Api, Begini Kondisi Pengendaranya
“Untuk itu petugas POPT terus melakukan pengawalan dan merekomendasikan ke petani supaya waspada dan lakukan pengamatan secara intensif terhadap hama wereng batang coklat,” katanya lagi.
Sebagai informasi dalam taksonomi hama, wereng batang coklat masuk ke dalam kelas: insecta; ordo hemiptera; famili delphacidae; genus nilaparvata; spesies: N. lugens dengan nama binomial nilaparvata lugens (Stal).
“Wereng batang coklat berkembangbiak secara sexual, masa pra peneluran 3-4 hari untuk brakiptera (bersayap kerdil) dan 3-8 hari untuk makroptera (bersayap panjang),” paparnya.
Dia mengatakan, telur biasanya diletakkan pada jaringan pangkal pelepah daun. Tetapi kalau populasinya tinggi telur diletakkan di ujung pelepah dan tulang daun.
“Telur diletakkan berkelompok, satu kelompok telur terdiri dari 3-21 butir. Satu ekor betina mampu meletakkan telur 100-500 butir. Telur menetas setelah 7-10 hari. Muncul wereng muda yang disebut nimfa dengan masa hidup 12-15 hari dan setelah fase ini menjadi wereng dewasa,” paparnya.
Dalam perkembangan hidupnya, kata Kikin lagi, wereng batang coklat mempunyai tiga stadium pertumbuhan yaitu stadium telur, nimfa dan dewasa.
“Serangan wereng batang coklat yang berat disebut juga ledakan wereng batang coklat, tidak terjadi sepanjang tahun, tetapi hanya pada waktu tahun-tahun tertentu, yaitu pada musim hujan dan musim kemarau yang banyak terjadi hujan (la nina),” tukasnya.(idr/ysp)