PURWAKARTA-Tokoh masyarakat (tomas) di Gang Kamboja atau juga dikenal dengan Gang Smep, RT 45/RW 08 Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta yang satu ini patut diapresiasi.
Betapa tidak, berkat kreativitas dan ketelatenannya, dirinya mampu menyulap selokan yang awalnya hanya sekadar saluran air biasa menjadi kolam yang dipenuhi berbagai jenis ikan air tawar.
Airnya yang jernih dengan jelas mempertontonkan ikan-ikan yang ada di dalamnya. Selokan ini pun menjadi sedap dipandang. Dan istimewanya, orang pun jadi enggan membuang sampah ke selokan itu.
Baca Juga:Gratis, di 168 Titik Se-Indonesia FIF Sebar 17.845 Paket Sembako NusantaraBanjir Bawang Merah di Panen Tahun Kedua
Adalah H. Toni Mustoni Hidayat yang merupakan tomas setempat yang sukses menyulap selokan menjadi kolam ikan. Bahkan selokan tersebut kini menjadi perhatian masyarakat sekitar untuk turut menjaga dan melestarikannya.
Terungkap, idenya memelihara ikan di selokan pertama kali muncul sejak dua pekan ke belakang. Bermula dari beberapa warga yang mengeluhkan banyaknya sampah dan jentik nyamuk demam berdarah di selokan tersebut.
Sehingga, H. Toni pun berinisiatif untuk menyulap selokan menjadi bersih dan terbebas dari jentik nyamuk dan sampah. “Dengan menyulap selokan menjadi kolam ikan, maka selokan lebih terawat, bersih dan nyaman. Otomatis jentik nyamuk pun hilang dimakan ikan,” ujar H. Toni kepada wartawan, Kamis (1/9).
Dijelaskannya, saat ini baru ada dua jenis ikan air tawar yang dipelihara di selokan dengan panjang 12 meter dengan lebar satu meter itu. Keduanya adalah jenis ikan nila merah dan ikan mas. “Rencana ke depan, kami akan tambah lagi jenis ikan lainnya. Di antaranya seperti ikan lele, patin, dan ikan mujair. Bahkan, ikan gurame pun bisa hidup di selokan ini,” kata H. Toni menjelaskan.
Walaupun ikan-ikan itu dilepas bebas di selokan, bukan berarti hewan air ini boleh diambil sesukanya. Ikan yang hidup di selokan tetap dijaga warga. Terlebih, warga di sekitar turut senang dengan kehadiran ikan di selokan yang lokasinya di pinggir jalan itu.
Anak-anak juga, lanjut H. Toni, tampak bergembira melihat ikan yang berenang-renang, sambil memberi makan di pagi dan sore hari. “Ikan-ikan yang dipelihara tidak hanya berasal dari bibit yang dibeli di pasar ikan, tetapi ada juga yang berasal dari sumbangan warga,” ucapnya.