SUBANG-Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kecamatan Binong menganjurkan petani untuk tidak membakar habis jerami padi pasca panen. Hal itu karena jerami padi yang menumpuk di sawah bisa digunakan sebagai pupuk organik buatan atau alami.
Menurut Koordinator Penyuluh Kecamatan Binong Omsah Neelam Khyar, untuk mengurangi dampak dan penggunaan pupuk kimiawi, petani diimbau untuk membuat pupuk organik buatan ataupun alami. Salah satunya adalah media jerami padi.
Jerami padi yang menumpuk bisa direndam di petak petak sawah petani, dengan air dari irigasi atupun air hujan, selama berhari-hari hingga jerami membusuk dengan sendirinya.
Baca Juga:Upaya jaga Lingkungan Tetap Asri, H. Toni Mustoni Hidayat Sulap Selokan Jadi Kolam IkanGratis, di 168 Titik Se-Indonesia FIF Sebar 17.845 Paket Sembako Nusantara
“Ya jerami yang busuk itu otomatis jadi pupuk alami, akan menyuburkan tanaman padi untuk musim tanam selanjutnya,” ujar Omsah.
Metoda lain adalah jerami dikumpulkan dalam sebuah tempat, kemudian difermentasikaj dengan komposisi organik, hingga membusuk dan disebarkan ke petak sawah secara merata saat pengolahan lahan.
“Sekarang kan lagi musim panen, makanya jeraminya jangan dibakar buat pupuk organik saja, praktis dan ekonomis,” tukasnya.(dan/ysp)