SUBANG-Pemerintah resmi menaikan harga bahan bakar minyak, yang sebelumnya wacana tersebut sempat tidak terjadi. Kenaikan BBM tersebut pastinya berdampak terhadap kebutuhan pokok. Mulai dari sayuran dan bahan pokok lainnya masih mengandalkan pasokan dari luar Kabupaten Subang. Kenaikan BBM banyak dikeluhkan masyarakat.
Andri Sulaeman (43) mengaku kaget pasca ada pemberitahuan bahan bakar jenis pertalite mengalami kenaikan. Padahal, sebelumnya wacana tersebut tidak terjadi. “Iya kaget. Padahal, beberapa hari yang lalu katanya mau naik, tidak jadi, eh malah jadi naik,” ujarnya.
Menurut Andri, pertalite merupakan jenis BBM yang sangat dibutuhkan, karena harganya disubsidi. Ketika pertalite terjadi kenaikan, maka semua masyarakat yang menggunakan BBM jenis pertalite tersebut akan terdampak. “Semuanya, karena orang – orang mengidolakan jenis BBM ini,” katanya.
Baca Juga:Wagub Jabar Senam bersama Dahlan IskanAkibat Kenaikan Harga BBM, Â Supir Angkot di Subang Semakin Menjerit
Kepala Bagian Ekonomi Setda Pemda Subang H Nurudin mengatakan, perihal kenaikan BBM subsidi, dampaknya sangat meluas bahkan kepada kebutuhan pokok. Hal tersebut lantaran, banyak kebutuhan pokok masyarakat yang masih mengandalkan pasokan dari luar daerah Kabupaten Subang.
Nurudin mengimbau kepada para PNS dan masyarakat, agar membeli BBM subsidi sesuai kebutuhan. Terlebih saat ini, program tepat sasaran yang digaungkan oleh Pertamina, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi juga Pemerintah terus dilakukan. “Program tepat sasaran, karena walau bagaimanapun BBM subsidi itu untuk masyarakat yang kurang mampu,” katanya.
Executive Manager Kantor Pos Cabang Subang, Arief Ilmam Yusra mengatakan, perihal kenaikan BBM jenis Pertalite dan Solar, BBM tersebut masuk dalam kategori subsidi. Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan instruksi dari Kantor Pos Pusat apakah untuk jasa pengiriman akan dinaikan atau tidak. “Berhubungan dengan kenaikan tersebut, kalau ditanya apakah akan ada kenaikan jasa pengiriman di kita, masih belum ada instruksi lanjutan dari Kantor Pos Pusat,” katanya.
Dijelaskan Arief, harus dipahami mengenai jasa pengiriman pos pun beragam mulai dari kendaraam roda empat hingga roda dua yang menggunakan BBM. “Kita masih belum ada instruksi dari pusat, mengenai kenaikan jasa pengiriman pasca kenaikan BBM,” katanya.
Nelayan Minta Solusi CSR