Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI), Ali Haerudin mengatakan, kenaikan BBM jenis pertalite dan solar, harus diakui dampaknya meluas hingga ke nelayan. Bahan bakar solar merupakan bahan bakar untuk kapal-kapal. “Sebanyak 3.000 orang nelayan pribumi, dan 6.000 nelayan Andon,” katanya.
mewakilin nelayan, Ali menginginkan ada kebijakan dari pemerintah daerah kaitan kenaikan BBM jenis solar, karena pastinya memberatkan para nelayan. Ali menyarankan ada CSR dari SPBU di Kabupaten Subang untuk nelayan. “Kebijakan pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati Subang harus bisa memberikan kebijakan. Bantuan CSR untuk nelayan, karena kenaikan BBM sangat memberatkan,” katanya.(ygo/vry)