PURWAKARTA-DPD II Partai Golkar Kabupaten Purwakarta menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) 2022. Rapat kerja tersebut, dihadiri Ketua DPD Golkar Jabar, Tubagus Ace Hasan Syadzily, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dan juga jajaran pengurus DPD II Golkar Purwakarta. Tak ketinggalan, undangan khusus yakni mitra koalisi juga hadir salah satunya Ketua PAN Kabupaten Purwakarta H Aming dan pimpinan PPP.
Ketua DPD Golkar Jabar Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengatakan, Rakerda ini merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk silaturahim dan konsolidasi antar kader. Mengingat, pada 2024 mendatang akan ada agenda besar, yakni Pileg, Pilrpres dan juga Pilkada. “Rakerda ini merupakan tahapan penting yang dilakukan oleh partai. Terutama, menjelang agenda lima tahunan,” ujar Ace, saat membuka Rakerda Golkar Kabupaten Purwakarta di Hotel Plaza, Sabtu (3/9).
Menurut Ace, Purwakarta merupakan salah satu basis utama Partai Golkar. Berdasarkan statistik, raihan suara Partai Golkar di wilayah ini cukup bagus. Bahkan, puncaknya pada 2004 lalu, raihan kursi DPRD Purwakarta mencapai 19.
Baca Juga:3 Second Subang Usung Konsep Family StoreUsaha Kuliner di Subang belum Terpengaruh Kenaikkan Harga BBM
Termasuk pada 2019 kemarin, raihannya cukup bagus dan Golkar menjadi pemenang di Kabupaten Purwakarta dengan raihan 11 kursi. Pihaknya cukup optimistis pada Pileg dan Pilpres 2024 mendatang, suara Golkar di Purwakarta akan kembali bagus. “Yang saya dengar dari Ketua DPD II, dan juga dari Kang Dedi Mulyadi jika di 2024 mendatang Purwakarta menargetkan 16 kursi di DPRD. Makanya, kita akan mendorong dan mengoptimalkan raihan suara supaya target tercapai,” ujarnya.
Sehingga, upaya yang harus dilakukan salah satunya memperkuat lagi silaturahim dan konsolidasi antar kader. Konsolidasi ini, harus kuat dan mengakar baik vertikal maupun horizontal.
Selain itu, pihaknya mendorong supaya para kader Golkar bisa membuat karya yang positif. Sehingga, para akar rumput akan semakin percaya pada partai ini. Apalagi, sejak reformasi Partai Golkar sudah mengukuhkan diri sebagai partai terbuka dan berbasis sistem.
Dengan demikian, Partai Golkar tidak akan menggantungkan nasibnya pada personal kader melainkan harus pada sistem. Sehingga, semua organ-organ Partai Golkar harus bisa optimal lagi, terutama menjelang 2024 mendatang. “Di 2024 kita fokus dulu pada Pileg dan Pilpres. Untuk Pilpres, kita mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Presiden,” ujarnya.