“Kalau warung makan biasa kan banyak ya. Kalau di kita kan fokusnya ke hidangan belut, karena banyak yang datang pasti pengennya makan sama belut,” ungkapnya.
Kendalanya, kata Edi, paling kalau musim kemarau mencari belutnya susah didapat karena sawahnya kering. “Stoknya jadi sedikit. Biasanya sehari itu, bisa habis 50 kg belut, tapi kalau hari Sabtu dan Minggu bisa sampai 1 kwintal,” katanya.
Edi berharap, mudah-mudahan warung belut Mih Haji ini makin banyak pengunjung makin ramai. “Saya juga pengen memperluas tempat makan ini biar ada saung-saung lesehan gitu dan konsumen bisa makin nyaman makan di tempat,” ungkapnya.
Harga yang dipatok untuk menikmati cobek belut MiH Haji ini masih relatif terjangkau. Jadi jika makan bersama keluarga di warung belut Mih Haji ini harga masih ramah dikantong dengan merogoh kocek Rp15.000 konsumen bisa menikmati menu hidangan cobek belut setengah matang, dan cobek belut kering.(cdp/vry)