RELIGI – Doa Hari Jumat Penuh Berkah Dalam Islam, yang Dibaca Rasulullah SAW, Sangat Dianjurkan!
Hari Jum’at adalah salah satu hari yang sangat mulia dan penuh keberkahan di dalamnya.
Maka dari itu, di hari jum’at sangat dianjurkan membaca sejumlah amalan yang sudah dicontohkan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
Di hari-hari lainnya juga sangat dianjurkan untuk selalu berdo’a, sebagai bukti kita adalah makhluk yang lemah jika tanpa Allah, dan agar kita tidak menjadi orang yang sombong.
Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Partai AmplopResmi Dibuka, Masjid 99 Kubah di Makassar Karya Ridwan Kamil
Ada do’a – do’a khusus yang dianjurkan dibaca pada Pagi Hari Jum’at seperti yang sudah dicontohkan Nabi Muhammad SAW
Doa Hari Jumat Penuh Berkah Dalam Islam yang Dibaca Rasulullah SAW, Sangat Dianjurkan!
Nabi Muhammad SAW menganjurkan doa yang sangat baij dibaca pada pagi hari Jum’at.
Berbagai do’a itu baik, dan do’a yang dianjurkan dibaca di pagi Jum’at adalah:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullāhalladzī lā ilāha illā huwal hayyul qayyūmu, wa atūbu ilaihi.
Yang Artinya,
“Aku memohon ampun kepada Allah, Zat yang tiada tuhan selain Dia yang maha hidup, lagi maha tegak. Aku bertobat kepada-Nya.”
LIHAT JUGA: Apa Amalan yang Baik pada Hari Jumat? Selain Surah Al-Kahfi, Perbanyak 3 Amalan Ini
Do’a pagi Jum’at tersebut seperti dirangkun dari NU Online, diketahui dari Kitab Al-Azkar karya Imam An-Nawawi.
Do’a pagi Jum’at tersebut dianjurkan dibaca 3 kali,
وروينا في كتاب ابن السني، عن أنس رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال من قال صبيحة يوم الجمعة قبل صلاة الغداة : أستغفر الله الذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه ثلاث مرات غفر الله ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر
Yang artinya,
“Diriwayatkan kepada kami dari Ibnu Sinni dari Anas RA, dari Nabi Muhammad SAW bahwa ia bersabda, ‘Siapa saja yang berdoa di pagi hari Jumat sebelum shalat pagi dengan, ‘Astaghfirullāhalladzī lā ilāha illā huwal hayyul qayyūmu, wa atūbu ilaihi’ sebanyak tiga kali, niscaya Allah mengampuni dosanya meski sebanyak buih di lautan,’” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 71).