PURWAKARTA-Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian menilai pemerintah telah “menyuap” rakyat dengan program bantuan langsung tunai (BLT) sebelum menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Demikian dikatakan Kang Pipin, panggilan akrabnya, usai berorasi pada aksi flash mob menolak kenaikan harga BBM bersama pengurus, kader, serta anggota Fraksi PKS DPRD Purwakarta di Perempatan Lampu Merah Sadang, Purwakarta, Sabtu (10/9). “Sebelum BBM dinaikkan, pemerintah mengeluarkan kebijakan BLT terlebih dahulu. Jadi, saya kira ini upaya-upaya untuk menyuap rakyat,” kata Kang Pipin kepada wartawan.
Disebutkannya, sejak awal PKS sudah menolak dengan tegas rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Adapun alasannya, kata Kang Pipin, momentumnya tidak tepat karena rakyat masih merasakan dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga:Baznas Tebar Bantuan di Hari Muzaki NasionalBupati Subang Minta Pastikan Akurasi Data Penerima BLT BBM
Selain itu, sambungnya, penolakan kenaikan BBM juga karena adanya ketidakadilan pemerintah. Pemerintah justru lebih mementingkan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan kereta cepat. “Terlebih, pemerintah pernah berjanji jika proyek tersebut tak akan menggunakan anggaran APBN. Namun pada kenyataannya presiden mengalokasikan dana dalam APBN untuk proyek kereta cepat Jakarta – Bandung lewat Perpres 93/2021,” ujarnya.
Kang Pipin menambahkan, kenaikan harga BBM jelas merugikan rakyat yang saat ini sedang bangkit akibat dihantam pandemi Covid-19. Kenaikan harga BBM ini juga berpotensi meningkatkan angka kemiskinan dan pengangguran,” ucapnya.
Dengan tegas Kang Pipin pun menjamin jika PKS akan terus bersama rakyat menolak kenaikan harga BBM. Bahkan, Fraksi PKS di DPR RI telah menyatakan walk out. “Selanjutnya kami tengah mempertimbangkan aksi turun ke jalan bersama-sama rakyat menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM,” kata Kang Pipin.
Ditemui di lokasi yang sama, Ketua DPD PKS Purwakarta Moh. Arief Kurniawan mengatakan, kenaikan harga BBM dinilai sangat menyengsarakan rakyat kecil. Adapun aksi flash mob ini sebagai wujud PKS menyuarakan aspirasi masyarakat menolak kenaikan harga BBM. “Hari ini, bukan hanya di Purwakarta, pengurus, kader dan simpatisan PKS di seluruh Indonesia, dari tingkat pusat maupun daerah, turun ke jalan menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi,” kata pria yang kerap dipanggil Haji Akur ini.