Kita tak bisa menghindar dari tekanan kehidupan dalam bentuk apapun. Profesi dan atau pekerjaan kita, akan selalu ada tekanan. Tak ada kehidupan yang tanpa tekanan. Sebab tekanan itu adalah bagian dari sunnatullah, hukum alam itu sendiri. Sama seperti Gaya Archimedes, adalah hukum alam. Kadang tekanan itu hadir dari ulah dan kesalahan kita sendiri yang tidak awas dan waspada serta tumpul kepekaan nurani. Tekanan juga hadir dari sisi kesombongan dan tirani. Atau keduanya.
Sikap kita dalam menghadapi tekanan itu menjadi titik tolak dari gaya apung atas tekanan itu. Offensif dalam melawan tekanan bisa jadi menjadikan banyak air (energi) yang terbuang percuma.  Defensif dalam menghadapi tekanan juga berakibat kepada keterpurukan jiwa dan raga.
Tak ada yang nyaman dengan tekanan. Namun tekanan dalam kehidupan kita, sejatinya adalah bagian dari cara Sang Kreator untuk menjawab apa yang menjadi keinginan kita. Sang Kreator kehidupan memiliki skenario tersendiri, agar kita memiliki daya dorong ke atas ketika mendapat tekanan. Daya dorong itu dalam konteks lain ditimbulkan dari kepasrahan kita kepada Sang Kreator dengan tetap melakukan upaya untuk keluar (mencari solusi bijak) dari tekanan. Â Tekanan itu bisa jadi adalah cara Sang Kreator untuk menyiapkan dan memantaskan kita agar bisa naik kelas. (*)
OLEH: Kang Marbawi