SUBANG-Panitia Daerah (Panda) Porprov Jawa Barat, menginventarsir kebutuhan Cabang Olahraga (Cabor). Kegiatan pengiventarisiran tersebut, dilangsungkan sepanjang pekan ini di Kantor Disparpora Kabupaten Subang.
Kepala Dinas Parpora Subang, Tatang Supriyatna menyebut, penginventarisiran setiap cabor ini merupakan bagin dari tugas Panda untuk memfasilitasi setiap Cabor. “Ini adalah salah satu amanat dari panitia pusat, untuk duduk satu meja antara Panda, Technical Delegate (TD) dan Cabor. Mereka akan mendiskusikan apapun yang diperlukan dalam kegiatan Cabor tersebut, saat pelaksanaan Porprov nanti. Jadi seluruh Cabor sekaligus TD nya kita panggil semua,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Rabu (14/9).
Tujuan lebih jauh dari inventarisir kebutuhan setiap cabor, Tatang menjelaskan, untuk menuliskan seluruh keperluan cabor. Terutama yang berkaitan dengan pembiayaan, termasuk honorium.
Baca Juga:Kasus Dugaan Ijazah Palsu JPU Tuntut Popon 2,6 Tahun Penjara, DPP PAN Belum Rekomendasi PAWDemokrat Kabupaten Subang Usulkan AHY Maju di Pilpres 2024
Dalam sistem keuangan pada Porprov Jawa Barat tahun ini, tidak diberikan sebagai hibah. Melainkan seperti belanja tiap SKPD seperti biasanya dan harus diinput ke Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).
“Jadi sistem keuangannya mutlak belanja SKPD. Contoh misal honorium, siapa saja yang menjadi panitia, ya nanti kita bayar. Kita transfer, sesuai ketentuan. Terus ada kebutuhan yang perlu disewa, ya kita gak bisa ke perorangan. Kan ada belanja Barjas, tetap harus dipihakketigakan,” tambahnya.
Dari beberapa pertemuan dengan Cabor yang nantinya akan menjadi Panitia Penyelenggara (Panpel), menurut Tatang, masih ada perbedaan persepsi. Maka dari itu diadakanlah inventarisir kebutuhan, yang saat ini dilakukan hingga Jumat mendatang.
“Jadi tidak Cabor ini perlu sekian. Cabor ini sekian. Tidak begitu. Kita inventarisir duduk bersama, kamu kebutuhannya apa saja? Bayar apa saja? Nanti kita inputkan, begitu. Kan kita punya target yang sama. Selain juara dan sukses, juga tertib administrasi,” tegasnya.
Keperluan Pengadaan Tersebar ke SKPD
Kemudian setelah terpusat di Panda, hasil inventarisir tersebut kembali disebarkan ke tiap SKPD. Seperti misalkan untuk keperluan pengadaan di venue, buat volly pasir misal perlu buat arena, maka itu akan diinputkan via PUPR. Ada lagi nanti misalnya keperluan untuk kesehatan, diinputkan via Dinkes. Kemudian, berkaitan dengan ada keperluan pembiayaan kemanan dan lalu lintas, itu via Satpoldam dan Dishub.