Lewat Kerja Sama IMT-GT, Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Terus Ditingkatkan

Lewat Kerja Sama IMT-GT, Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Terus Ditingkatkan
0 Komentar

 

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengapresiasi pencapaian, pertumbuhan dan kemajuan pelaksanaan proyek-proyek yang tercakup dalam kerja sama IMT-GT. Khususnya di sektor prioritas seperti pertanian, pariwisata, produk halal, perdagangan dan investasi, serta transformasi digital dan lingkungan.

Secara khusus, Menteri Agus menyampaikan jika IMT-GT harus dapat fokus pada beberapa hal berikut ini:

Ketahanan pangan dan energi dalam kawasan.

Transformasi teknologi digital, khususnya untuk mendorong UMKM digital, literasi digital, dan keterampilan digital.

Baca Juga:Cetak Gol Pertama, Ini Kata HenhenJusuf Kalla Dukung Capres 2024 untuk Kemakmuran Indonesia

Konektivitas, terutama memerhatikan harga tiket pesawat dan biaya logistik selama masa pemulihan, untuk memastikan terjangkaunya biaya mobilitas masyarakat.

Kawasan Ekonomi Khusus, khususnya untuk membangun integrasi nilai tambah antar KEK, sebagai bagian dari upaya untuk mempertimbangkan kembali aglomerasi di dalam kawasan.

Implementasi Revolusi Industri 4.0, sebagai transformasi di tingkat industri yang berkembang pesat.

Di samping itu, para Menteri juga menyambut baik India sebagai mitra kerja sama IMT-GT yang baru, dan memberi arahan agar pemangku kepentingan dalam IMT-GT dapat memanfaatkan keberadaan mitra ini dengan sebaik-baiknya.

Menteri Agus menyatakan bahwa negara yang tergabung dalam IMT-GT harus terus berupaya merespon dan mengatasi tantangan dan ketidakpastian yang timbul dari pandemi Covid-19, mengingat hal itu masih akan menghadang di masa depan.

“Saya ingin menekankan pentingnya peningkatan kolaborasi di antara semua pemangku kepentingan dan mitra IMT-GT, termasuk IMT-GT Chief Ministers and Governors’ Forum, IMT-GT Joint Business Council, University Network, Asian Development Bank, dan Sekretariat ASEAN,” tutur Menteri Agus.

Lebih lanjut, Menteri Agus menyampaikan bahwa kolaborasi yang erat dengan semua pemangku kepentingan terutama dengan sektor swasta dan universitas sangat penting untuk mewujudkan proyek-proyek yang bersifat low-hanging fruits. Proyek tersebut akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga:Singgung Berbagai Capaian Positif Ekonomi dan Kekayaan Budaya, Menko Airlangga Sebut Indonesia Kian Diperhitungkan DuniaInisiasi Pameran Kreasi, UMKM, dan Produk Agro Subang Tahun 2022, AKBP Sumarni: Milineal di Desa Jangan Pernah Lagi Berpikir Pindah ke Kota

Turut mendampingi dalam pertemuan tersebut yakni Deputi Kerjasama Ekonomi International Kemenko Perekonomian, Dirjen Ketahanan Industri, Kawasan dan Akses Industri Internasional dan Plt. Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin, Gubernur Kepulauan Riau, Asdep Kerjasama Ekonomi Regional dan Subregional Kemenko Perekonomian, Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB), Head of the ASEAN Connectivity Division ASEAN Secretariat, Konsul Indonesia di Songkhla Thailand, dan Pejabat Senior Pemerintah, Gubernur dan Menteri Utama, jaringan universitas, serta sektor swasta dari Negara Anggota IMT-GT. (dep7/rep/fsr)

Laman:

1 2
0 Komentar