Sedangkan Program Sekoper Cinta tahap kedua yang dimulai sejak 2020, pelatihan vokasional atau kejuruan yang bekerja sama dengan Ministry of Gender Equality and Family (MoGEF) Republic Korea atau Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Republik Korea Selatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Jawa Barat Dra. Hj. I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, M.Si menerangkan, pada pelatihan vokasional Sekoper Cinta 2020, hanya dua materi, e-commerce dan menjahit. Sedangkan 2021 dan tahun 2022, menjadi lima pelatihan. Yaitu, kelas pelatihan kecantikan, memasak, menjahit, IT dan e-commerce.
“Pada 2020, peserta pelatihan vokasional Sekoper Cinta sebanyak 45 orang. Pada 2021 menjadi 110 peserta dan tahun ini menjadi 135 orang,” ujar Kim.
Baca Juga:Jelang Musda KNPI, Ketua Repdem Purwakarta Ingatkan Aturan UsiaSekda Jabar Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Harus Berdampak pada Pelayanan Publik
Untuk pembiayaan, jelas Kim, bersumber dari dana hibah Ministry of Gender Equality and Family (MoGEF) Republic Korea melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
“Jawa Barat menjadi penerima manfaat melalui kolaborasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana yang bersinergi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat melalui Balai Latihan Kerja (BLKM) serta bekerja sama dengan Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung,” jelas Kim.
Sementara itu, untuk pelatihan vokasional Sekoper Cinta 2022, Kim menerangkan, pihaknya berkolaborasi bersama lima mitra kerja. Sehingga, berdampak baik pada meningkatnya jumlah peserta hingga 1.000 orang.
Pertama, kolaborasi dilakukan bersama Ministry of Gender Equality and Family (MoGEF) Republic Korea melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Kedua, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat serta SMK-SMK di kabupaten/kota se-Jawa Barat. Ketiga, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi melalui Universitas Komputer Indonesia (Unikom Bandung). Keempat, Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (FPLKP) Jawa Barat. Kelima bersama Tokopedia.
Kim menjelaskan tujuan pelatihan vokasional Sekoper Cinta. Pertama, bisa meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan di Jawa Barat, dengan mengoperasikan model pelatihan vokasional/kejuruan yang terintegrasi dengan gender.
Kedua, menetapkan pondasi untuk sistem yang menghubungkan pelatihan kejuruan dengan kesempatan kerja dan start-up bisnis online, untuk peningkatan kemandirian, keberdayaan dan kualitas hidup perempuan.