SUBANG-Bertepatan dengan peringatan Hari Tani Nasional, sesuai dengan Undang-Undang Pokok Agraria No 5 Tahun 1960, Universitas Subang menggelar refleksi. Acara tersebut, bertemakan ‘Buruknya Aspek Sosial Politik dan Ekonomi Terhadap Kedaulatan Pertanian’, Sabtu (24/9).
Pada refleksinya, ada beberapa hal yang menjadi sorotan, yang diperoleh dari survei ke lapangan terkait problem yang ada di pertanian. Tentang kurangnya sumber daya penyuluh, wewenang dan tanggungjawab pemerintah untuk melaksanakan pengembangan sistem pertanian, hinga terjadinya alih fungsi lahan menjadi persoalan-persoalan pertanian dewasa ini di Subang. Hari Tani Nasional menjadi hari kebangkitan dan kemenangan para petani.
Presiden BEM Faperta, Ijang Samsu Rijal berharap, dengan adanya acara peringatan Hari Tani Nasional, dapat mengubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya bidang pertanian. Terutama, untuk menunjang keberlangsungan hidup masyarakat di masa mendatang serta menjadi hari kebangkitan dan kemenangan seluruh petani yang ada di seluruh Indonesia.
Baca Juga:BUMDes Wancimekar Bikin Kios di Depan SekolahPLN Subang Klaim Jual 900 Kompor Induksi
“Kami juga mencoba memperkenalkan mengenai alat-alat pertanian konvensional zaman dahulu, agar kita semua dapat mengetahui bagaimana produksi para petani dari sejak dulu hingga sekarang. Ini salah satu bentuk kecintaan dan kepedulian kita terhadap petani-petani Indonesia,” katanya.
Presiden Mahasiswa Universitas Subang, Muhammad Riefky Alfathan, mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh kawan-kawan Fakultas Agrobisnis Dan Rekayasa Pertanian.
“Kegiatan ini, merupakan refleksi bagaimana kita harus berbangga diri. Indonesia merupakan negara agraris, yang dimana mata pencaharian masyarakat notabene sebagai petani. Sehingga perlu adanya perhatian serta perlakuan khusus dari pemerintah terhadap para Petani,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Dekan Fakultas Agrobisnis Dan Rekayasa Pertanian Universitas Subang, Dr H Kamal Ma’ruf. Dia mengapresiasi yang sebesar-besarnya kepada Mahasiswa/i Faperta yang sudah mau menjaga nilai-nilai tradisi dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional ini. “Kedepannya, bukan hanya menjaga namun kita tetap perlu lestarikan dan perkenalkan kepada generasi muda dan petani-petani milenial,” tukasnya.(idr/vry)