SUBANG – Kebutuhan infrastruktur jalan pedesaan yang baik dan lancar tentu menjadi harapan warga di tiap kampung dan dusun.
Terlebih anggaran yang mengalir ke desa cukup banyak, bahkan lebih dari cukup untuk membangun jalan lingkungan desa.
Anggaran yang mengalir ke desa di antaranya Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), banprov, BKUD dan bantuan desa melalui aspirasi dewan.
Baca Juga:Polisi Belum Simpulkan Soal Temuan Tengkorak Manusia, Masih Mencari IdentitasJangan Salah Pilih, Berikut Rekomendasi Sunscreen untuk Remaja
Namun hampir tiga tahun ini, ada penurunan porsi anggaran infrastruktur desa. Hal itu karena pandemi Covid-19. Meski demikian pihak desa masih menganggarkan untun pembangunan infrastruktur meski porsinya hanya sedikit.
Misalnya, Pemerintah Desa Kawungluwuk Jecamatan Tanjungsiang merealisasikan anggaran banprov untuk peningkatan jalan desa tepatnya di ruas jalan Citamiang Sindangheula dengan konstruksi jalan hot mix.
Kepala Desa Kawung Luwuk Adim mengatakan, pekerjaan peningkatan jalan Desa Citamiang-Sindangheula ini sebesar Rp82.250.000 dengan panjang 200 meter dan lebar 3 meter.
“Alhamdulilah anggaran banprov kita alokasikan untuk peningkatan jalan Citamiang Sindangheula sudah terealisasikan,” kata Adim Kades Kawungluwuk.
“Jalan desa yang ada di ruas jalan Citamiang-Sindangheula ini kurang lebih panjangnya 1 km, sekarang yang baru di hotmix hanya 200 meter dari anggaran banprov mudah-mudahan sisanya bisa dikerjakan secepatnya dari anggaran APBD II baik melalui PUPR atau pagu kewilayahan, sehingga secara bertahap jalan ini tuntas,” ujarnya.(dan/ysp)