SUBANG-cuaca akhir-akhir ini cukup ekstrem. Akhirnya banyak masyarakat yang mengeluhkan demam, diare hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Di RSUD Ciereng Subang mulai banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi tersebut. Pihak rumah sakit memastikan ketersediaan obat-obatan bagi pasien yang menderita demam, diare hingga ISPA.
Kepala Sub Bagian Humas RSUD Ciereng Subang Sri Mulyati mengatakan, pasien rawat jalan dari tanggal 1-26 September 2022 mencapai 7.433 orang. Artinya rata-rata per hari mencapai 285 orang.
Baca Juga:Saatnya Eksekutif dan Legislatif Duduk bersama Diskusikan Defisit dan Anggaran PerubahanBanyak Promo Menarik di Pizza Hut Delivery
Sementara itu, pasien rawat inap dengan periode yang sama sebanyak 1.576 orang. Rata-rata per harinya mencapai 60 orang.
Total jika di rata-ratakan per harinya mencapai 345 pasien selama bulan September ini.
Sri mengatakan, seiring dengan meningkatkan jumlah pasien tentu menjadi perhatian dari manajeman untuk memastikan ketersedian obat-obatan.
“Ada peningkatan permintaan obat-obatan, makanya kita pastikan aman,” jelasnya.
Warga Subang, Ramadani (40) mengaku terkena dampak cuaca ekstrem. Dia bersama keluarganya sampai mengalami sakit.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr Maxi mengimbau masyarakat agar meningkatkan imunitas tubuh di tengah cuaca ekstrem ini.
Masyarakat yang mengeluhkan berbagai penyakit ini juga terlihat di Puskesmas Cibogo. Setiap harinya tidak kurang dari 25 orang didominasi oleh anak-anak dan remaja yang mengeluhkan penyakit ISPA dan diare ke Puskesmas Cibogo. Banyaknya masyarakat yang mengeluhkan sakit membuat Puskesmas Cibogo memaksimalkan pelayanan.
Kepala Puskesmas Cibogo dr Andriano mengatakan, saat peralihan cuaca banyak masyarakat yang mengeluhkan penyakit ISPA dan diare.
Baca Juga:Bagi yang Berulang Tahun dan Akan Menikah Bulan Oktober, Grant Hotel Siapkan Promo KhususPemohon KIS Capai 20 Orang Setiap Hari, Kadinsos: Permohonan Jangan Mendadak
Dokter Andriano mengatakan, para tenaga kesehatan disiagakan untuk melayani masyarakat yang datang ke puskemas.
“Kalau hari normal yang mengeluh ISPA dan diare hanya 10 orang paling banyak. Sekarang karena faktor cuaca menjadi 25 orang per hari. Makanya kita siagakan nakes,” jelasnya.
Dia memastikan, obat-obatan yang dibutuhkan untuk menangani penyakit ISPA dan diare tersedia. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersedian obat.(ygo/ysp)