Pasutri Asal Subang Butuh Rp1,7 M untuk Operasi Bayi Kembar Siam

Pasutri Asal Subang Butuh Rp1,7 M untuk Operasi Bayi Kembar Siam
0 Komentar

SUBANG-Sepasang suami istri warga Jalan Palabuan Kecamatan Sukamelang Kabupaten Subang, membutuhkan uluran tangan dermawan. Pasalnya, mereka baru saja melahirkan bayi kembar siam dan membutuhkan dana yang tidak sedikit, untuk melakukan operasi pemisahan dari bayi kembar siam tersebut.

Bayi kembar siam tersebut bernama Hasan Harahap dan Husen Harahap, yang baru berusia satu minggu. Mereka merupakan buah hati dari pasangan Imam Safii Harahap (25) dan Desi Lubis (24).

Hasan dan Husen bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki tersebut saat ini masih berada di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Baca Juga:Persika 1951 Karawang Juara Grup C Liga 3 Seri 1 Jawa BaratBertengkar dengan Istri, Anggota Satpol PP Karawang Ditemukan Gantung Diri

Sang ayah, Imam menceritakan, sang buah hati dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng Subang. Namun, saat mengetahui kondisi dari bayi mengalami kembar siam, Hasan dan Husen harus dirujuk ke RSHS Bandung karena peralatan perawatan di RSUD Ciereng yang tidak memadai.

“Waktu di USG, dokter bilang hanya kembar biasa. Tapi waktu dilahirkan dengan cara cecar, kalau bayi yang pertama bisa diukur tapi untuk yang kedua nggak bisa karena tertutup ari-ari. Waktu selesai dikeluarkan, ternyata bayi kami itu kembar siam,” ujar Imam, Jumat (30/9).

Imam mengatakan, setelah menjalani perawatan di RSUD Ciereng Subang, dokter pun menyarankan bahwa bayinya harus dirujuk ke RSHS Bandung karena kondisi jantung dari bayi tersebut belum normal. Saat menjalani proses pemeriksaan dari kondisi bayi kembar siam lebih lanjut, dokter ahli di RSHS mengungkapkan bahwa bayi kembar siam itu hanya memiliki satu organ hati.

“Waktu dicek, awalnya semuanya utuh. Kemudian, pemeriksaan lanjutan dari dokter, diketahui bayi saya itu hanya memiliki satu hati dan tulang dadanya sedikit menyatu, kata dokter memang begitu,” katanya.

Untuk melakukan operasi memisahkan badan yang menyatu dari sang bayi kembar siamnya, menurut Imam, ia harus memiliki biaya sebanyak Rp1,7 miliar. Dengan kondisi yang hidup sederhana ia bersama istrinya pun, tentu tidak menyanggupi biaya yang dianjurkan oleh RSHS Bandung.

“Kalau kata dokter itu biaya operasi pemisahannya bisa sampai Rp1,7 miliar, itupun yang paling murah katanya, bahkan ada juga yang sampai Rp2 miliar,” kata dia.

0 Komentar