Melihat itu penonton akan serentak meneriakkan yel yel “wasit maling, wasit maling, wasit maling”. Satu stadion menggema dengan yel tersebut.
Apakah itu ujaran kebencian? Kalau pun iya, rasanya sulit memerkarakannya. Mereka sudah atur. Ribuan penonton di sisi sini hanya meneriakkan kata “wasit”. Ribuan penonton yang di seberang sana hanya meneriakkan kata “maling”. Maka tidak ada satu orang pun yang benar-benar meneriakkan kata “wasit maling”.
Maka sebenarnya, yang prioritas dibenahi adalah stadion yang gawat-gawat itu saja. Agar pertandingan sepak bola bisa segera bergulir kembali. Stadion yang lain-lain tidak punya masalah. Jangan ikut digantung.
Baca Juga:Daftar Lengkap Penerima Penghargaan Viral 2022Widget Windows 11 Terbaik 2022 yang Sebaiknya Ada di PC
Surabaya, Jakarta, dan Solo praktis tidak perlu pembenahan lagi. Kanjuruhan bisa dilakukan dengan cepat. Demikian juga yang lain.
Horeeee Indonesia tidak dihukum FIFA.
Arema sebaiknya segera bertemu lagi dengan Persebaya. Giliran Persebaya yang tuan rumah.
Saya memimpikan Bonek-Bonita menyediakan minimal lima persen kuota stadion untuk Aremania-Aremanita.
Aremania juga diberi waktu menyanyikan lagu kebangsaan mereka. Disusul dengan lagu kebangsaan Persebaya. Lalu bersaing selama 90 menit.
Setelah itu bersama-sama menyanyikan lagu Padamu Negeri. Atau dangdut Ojo Dibanding-bandingke. Joget bersama.
Hidup FIFA. (Dahlan Iskan)