CIATER – Kepala Desa Cisaat Suryana mengatakan bahwa sejak 2018, wilayahnya mulai dikenal dan berjalan sebagai objek wisata edukasi.
Suryana mengembangkan Desa Cisaat sebagai wisata edukasi untuk para pelajar-pelajar yang ada di perkotaan, untuk bisa lebih mengenal tentang kehidupan masyarakat di pedesaan.
“Kita kedatangan lebih dari 3000 siswa dari Jabotabek, dari berbagai sekolah dari SMP, SMA, SMK, pernah juga anak-anak SD yang datang kesini,” kata Suryana.
Baca Juga:Pencarian Pemotor Wanita di Subang yang Hilang saat Banjir Dihentikan SementaraDapatkan Saldo Dana Gratis 2022, Hanya Main Game Langsung Cair Sudah Terbukti
Menurut Suryana, para pelajar yang datang ke wilayahnya mereka akan dikenalkan dengan pertanian, peternakan, dan berkebun.
“Yang sifatnya kegiatan kampung saja, kadang mereka memeras sapi, kadang ambil kayu bakar juga termasuk mengikut bajak sawah, menanam padi, bahkan saatnya panen ada yang juga ikut panen,” kata Suryana.
Kata Suryana, mereka yang datang ke wilayahnya rata-rata dua hari tiga malam, menginap di rumah warga (homestay) sekitar enam sampai delapan orang anak, dengan pendampingan pemilik rumah.
“Disini dibilangnya homestay, penginapan seperti itu, nah rata-rata disini udah ada home stay,” kata Suryana.
Menurut Suryana, pada tahun 2019 Desa Cisaat mendapatkan juara nasional ke tiga, sebagai desa wisata edukasi dengan menggandeng pihak UNJ dan Wiyatatur.
Suryana juga menyebut bahwa di Desa Cisaat terdapat lima mata air, namun saat ini hanya satu terlebih dahulu yang ia kembangkan.
“Mata air cimutan, karena ini airnya sangat jernih sekali, sangat bagus,” kata Suryana.
Baca Juga:Karyawan Pabrik Daenong Jatuh ke Sungai, BPBD dan Lintas Sektor Masih Lakukan PencarianMentan Tekankan Pentingnya Kolaborasi Atas Krisis Pangan
Bahkan, kata Suryana, sampai saat ini dihari-hari liburan atau lebaran banyak para orang tua siswa yang mencari homestay buat anaknya yang pernah tinggal. (yaya/idr)