KARAWANG – Cuaca ekstrim yang tidak bisa diprediksi, membuat Pemerintah Kabupaten Karawang siap siaga untuk mengantisipasi potensi bencana. Sekda Karawang, Acep Jamhuri meminta Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengaktifkan posko rawan bencana dan call center.
“Terkait kondisi cuaca ekstrem yang tidak bisa di prediksi, kami telah meminta BPBD untuk mengaktifkan posko rawan bencana dan call centre,” ujar Sekda, usai Rapat Koordinasi Persiapan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Karawang, Selasa (18/10).
Dikatakan Sekda, masyarakat diminta berwaspada dan berhati-hati, memperhatikan peringatan dini yang dihimbau oleh BMKG melalui BPBD.
Baca Juga:Satu Ruangan SDN Cariumulya 3 Hangus Dilalap si Jago Merahahun 2022, Ditemukan 156 Kasus HIV/AIDS, KPAD Tidak Diberi Anggaran
Selain itu, ia berharap stakeholder
segera menjalin komunikasi dan sinergi dengan aparat setempat terkait kesiapan dalam tanggap darurat, apabila terjadi dampak dari bencana hidrometereologi dari prakiraan Januari hingga Februari.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Karawang H Yasin Nasrudin mengungkapkan, BMKG Jawa Barat memprediksi sebagian wilayah Jawa Barat berpotensi mengalami cuaca ekstrim lima hari ke depan, dimulai dari 17 hingga 22 Oktober 2022.
Yasin menyebut, Kabupaten Karawang menjadi salah satu wilayah yang diperkirakan mengalami curah hujan cukup tinggi. Pihaknya telah mengantisipasi jika suatu saat terjadi banjir dengan menerjunkan relawan.
“Sebanyak 57 relawan telah diterjunkan di sejumlah titik rawan banjir di Karawang seperti di Cilamaya, Rengasdengklok, Cikampek dan Karawang Kota,” katanya.
Yasin mengungkapkan, dari data infografis selama Januari-Oktober 2022 ada sebanyak 5.088 warga Kabupaten Karawang yang terdampak bencana.
“Rumah rusak berat 92, rumah rusak sedang 181, rumah rusak ringan 434, sekolah 12, tempat ibadah 18, terendam 4.351,” paparnya.(use/vry)