SUBANG-Polling bakal calon bupati Subang sudah ditutup. Polling diikuti oleh 5.695 voters. Dari 13 nama yang dimasukan ke dalam polling, hingga pukul 07.30 WIB tokoh 5 besar yaitu Agus Masykur 1.516 voters, Ruhimat 1.438 voters, Endang Kosasih 1.381 voters, Neng Farah 378 voters dan Ali Muqadas 213 voters.
Disusul nama-nama lain berurutan yaitu Musyfik Amrullah, Moch Lukmantias, Asep R. Dimyati, Maman Yudhia, Narca Sukanda, Elita Budiarti, Endang Supriadi dan Aceng Kudus.
Dalam dua hari, tiga nama bersaing ketat yaitu Agus Masykur, Ruhimat dan Endang Kosasih. Nama Neng Farah kemudian menyalip beberapa nama. Di luar prediksi, nama Ali Muqadas menyalip masuk ke lima besar.
Baca Juga:Ketua KONI Tinjau Persiapan Pengukuhan Atlet, Gor Gotong Royong DipercantikUPDATE Polling Calon Bupati Subang! Neng Farah Menyalip, Endang dan Ruhimat Saling Kejar
Figur baru seperti Musyfik Amrullah, Lukmantias dan Ali Muqadas dimasukkan karena berbagai pertimbangan redaksi. Nama Ali Muqadas dimasukan mewakili PKB karena legislator tersebut berhasil memberi kejutan untuk PKB. Setelah beberapa periode PKB Dapil 1 tidak pernah memiliki wakil rakyat, Ali Muqadas berhasil lolos.
Selain itu, redaksi Pasundan Ekspres mendapat informasi di lapangan, Ali Muqadas berniat untuk maju di Pilkada 2024. Sedangkan Musyfik Amrullah diprediksi memiliki basis elektoral yang cukup baik di pemilih tradisional nadhliyin. Musyfik merupakan mantan Ketua PC NU Subang selama dua periode.
Figur Letkol (purn) Lukmantias Amin diprediksi redaksi memiliki peluang seperti Kombes Pol (purn) Dedi Junaedi yang muncul sebagai kuda hitam di Pilkada 2018 lalu. Saat itu secara mengejutkan, Dedi Junaedi mendapat tiket sebagai calon bupati dari PDIP.
Figur lain seperti Asep R. Dimyati, Narca Sukanda, Maman Yudhia, Elita Budiarti, Aceng Kudus diduga belum merespons maksimal. ” Tapi tidak masalah. Polling berbeda dengan survey. Ini untuk mendorong masyarakat lebih melek digital,” ujar Pimpinan Redaksi Pasundan Ekspres, Lukman Enha.
Lukman memprediksi, kampanye digital di Pilkada 2024 mendatang akan lebih semarak. Penggunaan media sosial akan menjadi tren dan lebih massif. Namun Lukman berharap, masyarakat lebih bijak agar tidak melakukan ujaran kebencian dan menyebar hoaks.
“Ini PR bagi penyelenggara Pemilu agar maksimal mengawasi dan sosialisasi,” pungkasnya. (red)