BANDUNG BARAT-Untuk mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), puluhan siswa dari tiga Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terpaksa numpang ke sekolah lain. Hal itu lantaran tidak memiliki fasilitas komputer maupun laptop yang memadai.
Proktor Simulasi ANBK di SD Cipeundeuy 2, Muhamad Nurdin mengatakan simulasi ANBK digelar di SD Cipeundeuy 2. Sementara yang ikut menumpang adalah siswa dari SD Banjarsari, SD Rawasari, dan SD Ciptakarya.
Total ada 256 siswa kelas 5 yang mengikuti simulasi ANBK yang dijadwalkan digelar selama empat hari di sekolah tersebut.
Baca Juga:Digitalisasi, RSUD Subang Lakukan PembenahanWudhu
“Tiga SD menumpang siswanya mengikuti simulasi ANBK di SD Cipeundeuy 2, karena terkendala fasilitas komputer dan laptop. Kebetulan di sini ada 15 laptop yang bisa digunakan,” katanya.
Dia mengatakan, kendala fasilitas komputer hampir banyak terjadi di sebagian besar sekolah. Selain itu dibeberapa wilayah pelosok biasanya jaringan internet juga jadi kendala.
“Padahal ANBK ini nge-linknya langsung ke pusat, sehingga harus didukung dengan fasilitas dan jaringan yang memadai,” ungkapnya.
Banyaknya siswa yang ikut simulasi ANBK di SD Cipeundeuy 2 membuat pelaksanannya dilakukan tiga sesi dalam sehari. Yakni mulai dari pukul 07.30-10.00 WIB, dilanjutkan pukul 10.30 – 13.00 WIB, dan terakhir pukul 13.30-16.00 WIB. Setiap sesi hanya bisa diikuti oleh 15 siswa sesuai dengan laptop yang tersedia.
“Ini juga dari 15 laptop yang dipakai, enam di antaranya pinjam ke SMP Cipeundeuy. Padahal mestinya ada 30 laptop bagi siswa untuk ANBK yang mengacu pada Peraturan Kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor 013/H/PG.00/2022, tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Asesmen Nasional 2022,” sebutnya.(eko/sep)