BANDUNG BARAT-Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbu) Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar menyebut belum terjalinnya komunikasi yang efektif antara kabupaten dan kota dengan provinsi menjadi salah satu permasalahan yang terjadi pada destinasi wisata.
“Sebagain besar Disparbud Kabupaten dan Kota di Jawa Barat komunikasinya masih kurang dengan Jawa Barat. Sampai sekarang baru Kabupaten Pangandaran, Garut dan Cianjur yang Komunikasinya sudah berjalan baik,” kata Benny Bachtiar usai Rapat Koordinasi Pariwisata dan Kebudayaan dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota/ Kabupaten Se-Jawa Barat di Mason Pine, Padalarang, KBB, beberapa waktu lalu.
Ia pun menyayangkan ada kabupaten dan kota yang kurang peka terhadap potensi wisata di daerahnya. Padahal jika dikembangkan akan bernilai. “Mereka (daerah) menganggap biasa, padahal menurut kami memiliki nilai. Hal-hal seperti inilah yang perlu disingkronkan,” ucapnya.
Baca Juga:Masyarakat Perlu Beradaptasi, Antisipasi Bencana Alam Sejak DiniHari Santri Nasional, Santri Mampu Ikuti Zaman dan Tetap Menjaga NKRI
Menurut Benny, permasalahan lainnya, belum semua kabupaten dan kota memiliki kajian, dan detail engineering design (DED)
dalam pengembangan destinasi pariwisata.
“Keberagaman pemahaman terkait regulasi di sektor pariwisata juga menjadi permasalahan. Belum lagi keterbatasan anggaran kabupaten dan kota untuk menyelenggarakan even,” sebutnya.
Ia berharap semua permasalahan itu dapat dipecahkan bersama. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi serta koordinasi kabupaten dan kota dengan provinsi.
“Kami malah berharap daerah bisa menyampaikan permasalahan sebanyak-banyaknya. Biar kami bisa memberikan solusi. Dengan demikian sumbatan terhadap pengembangan pariwisata di Jawa Barat dapat dipecahkan,” tandasnya.
Diungkapkannya, pascapandemi Covid-19 dunia pariwisata di Jawa Barat sudah pulih 70 persen. Ditandai dengan peningkatan kunjungan wisatawan. Pada tahun 2019 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 62 juta orang. Pada saat terjadi pandemi tahun 2000 turun menjadi 21 juta, kemudian tahun 2021 tumbuh menjadi 36 juta,” ungkapnya
Pada 2022, Pemprov Jabar menargetkan 48 juta wisatawan. Sampai Oktober ini sudah tercapai 42 juta orang. “Kami optimistis target 48 juta wisatawan dapat tercapai pada akhir tahun ini. Biasanya setiap akhir tahun terjadi peningkatan kunjungan wisatawan,” ucapnya.
Menurutnya, tahun 2022 menjadi fase normalisasi sektor pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif bagi Jawa Barat. Sudah waktunya untuk mempercepat pembangunan dan pengembangan sektor parbud ekraf, setelah sempat tertunda dengan adanya pandemi Covid -19.