SUBANG-Rumah milik Kusnadi (59) warga Dusun Kedunggede Desa Mulyasari Kecamatan Pamanukan, nyaris ambruk pasca banjir pada tahun 2020. Rumah Kusnadi, pernah terendam banjir dari luapan air sungai Kalensema dan Cipunagara. Ia menyebutkan pada saat banjir tiba ketinggian air merendam rumahnya hingha mencapai tiga setengah meter.
“Waktu banjir tahun lalu banjirnya nyampe tiga meter setengah, pas banjir ya saya mengungsi ke tempat aman dan bawa pakaian seadanya sambil nunggu banjirnya surut,” ujar Kusnadi.
Pasca banjir, rumah Kusnadi saat ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Pada bagian atap rumah Kusnadi nampak keropos, dan tiang sebagai alat penyangga atap genting pun nyaris ambruk, bekas-bekas lumpur dilantainya pun masih nampak.
Sehari-hari Kusnadi berprofesi sebagai penjual kangkung. Setiap hari, Kusnadi mencari kangkung yang tumbuh liar di bantaran sungai Kalensema, kemudian kangkung tersebut dijual di pasar.
Baca Juga:Kreatif, Iyan Bengkel Desain Sepeda UnikPerawatan di Klinik ZAP Ditangani Dokter Profesional
“Dari hasil jual kangkung kadang dapat Rp30.000, kalau lagi beruntung kadang bisa nyampe Rp50.000. Itu juga kadang-kadang, karena gak semua kangkung tumbuh di pinggir sungai,” ucap Kusnadi.
Usai mencari kangkung, Kusnadi jika kelelahan harus segera berbaring dan istirahat akibat penyakit hernia akut yang dideritanya sejak tiga tahun lalu. Hal itu, membuat dirinya tidak dapat beraktivitas sebagaimana mestinya.
Hasil dari penjualan kangkung tersebut dimanfaatkan oleh Kusnadi untuk membiyayai kehidupan sehari-harinya. Hanya itulah mata pencaharian Kusnadi saat ini.
Kusnadi mengaku dahulu banyak orang yang memberikan harapan untuk perbaikan rumahnya, dengan mengambil banyak foto beliau dan foto kondisi rumahnya.
Namun demikian, hingga saat ini tidak ada satupun orang yang pernah melihat kondisi rumah Kusnadi merealisasikan perbaikan rumahnya. Hingga saat ini kusnadi masih bersabar dan berharap pertolongan datang pada dirinya.(cdp/vry)